BENGKULU RASELNEWS.COM - Bengkulu menyimpan sejuta pesona dan potensi wisata yang luar biasa indah.
Di Bengkulu ada salah satu danau yang letaknya tersembunyi dan berada di puncak gunung.
Danau di Bengkulu ini bernama danau Tumatan Tujuh, karena letaknya di puncak Gunung Patah dengan ketinggian 2.550 meter di atas permukaan laut (MDPL) maka banyak yang menyebut danau ini dengan sebutan danau atas awan di Bengkulu.
BACA JUGA:Bukan Dicium, Ternyata Ini Cara Memilih Durian Manis, Dijamin Pembeli Tidak Kecewa
BACA JUGA:Selamat Tinggl El Nino dan Kemarau, Sejumlah Wilayah di Indonesia Waspada Banjir, Ini Pengumuman BMKG
Danau yang memiliki luas sekitar 4 hektar ini dikelilingi vegetasi hutan lebat. Berbagai macam tumbuhan liar hutan hujan tropis tumbuh di sekeliling danau itu.
Air danau yang jernih serta mengeluarkan uap menyerupai asap di pagi hari menambah pesona keindahan danau atas awan tersebut.
BACA JUGA:Piala Dunia U17 2023: Jadwal, Daftar Grup, Harga dan Link Tiket
BACA JUGA:New Honda SH150i, Motor Matic Bodi Transparan, Minat? Yuk Intip Harganya
Bagi para pendaki gunung patah, biasanya pinggir danau Tumatan Tujuh menjadi spot pilihan untuk mendirikan tenda dan bermalam.
Danau atas awan ini diberi nama Danau Tumatan Tujuh karena air danau itu mengalir ke tujuh sungai besar di Sumatera. Ada yang mengalir ke Sumatera Selatan dan sebagian besar mengalir ke Bengkulu.
Air danau atas awan ini mengalir ke sungai Padang Guci, Air Kinal, Air Bengkenang, Air Kedurang, Air Endikat, Air Lematang dan Air Enim.
BACA JUGA:Alhamdulillah! Tahun 2024 Indonesia Dapat 20.000 Kuota Haji Tambahan, Jemaah Ini Jadi Priotas
BACA JUGA:Fakta Menarik Pulau Gili Iyang: Pulau Awet Muda yang Penduduknya Berumur Panjang, Ini Kata LAPAN
Selain itu, Danau tumatan Tujuh berada di salah satu puncak dari tujuh puncak tertinggi bukit barisan.
Untuk mencapai Danau Tumatan Tujuh atau danau atas angin ini, para pendaki bisa memulai pendakian dari Desa Manau IX Kecamatan Padang Guci Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
Jalur pendakian ini terbilang ekstrem, selain jaraknya panjang jalur juga diselimuti vegetasi hutan hujan tropis Bukit raje Mandare yang masih rapat.
BACA JUGA:Orang Mati Meninggalkan Utang, Begini Nasibnya di Kelak Akhirat Menurut Gus Baha
BACA JUGA:BMKG: Kemarau Diprediksi Berakhir di Akhir Oktober Ini, Alhamdulillah!
Sehingga para pendaki harus merintis jalur saat ingin menuju Danau Tumatan Tujuh atau atas awan.
Kemudian rintangan lain yang harus dilalui adalah tebing tebing curam, yang memaksa pendaki harus menggunakan webbing.
Untuk tiba di danau Tumatan Tujuh di Bengkulu ini, pendaki harus berjalan mendaki selama lima hari dan ditambah dua hari perjalanan pulang.
BACA JUGA:6 Makhluk dalam Alquran yang Hingga Kini Masih Misterius
BACA JUGA:Sarang Ini Anti Kedasih, Buruk Cantik Tapi Licik dengan Kicauan yang Ditakuti Manusia
Artinya, jika perjalanan normal sesuai rencana, waktu mendaki gunung patah membutuhkan waktu satu minggu.
Estimiasi waktu ini wajib diketahui oleh para pendaki untuk mempersiapkan logistik selama berada di hutan.
Rintangan lainnya, hujan di kawasan Gunung Patah sulit diprediksi. Walaupun sedang terjadi musim kemarau, namun di kawasan gunung patah sering terjadi hujan.
BACA JUGA:Kejamnya Burung Kedasih: Telur Dibuang, Anak Inang Dimakan
BACA JUGA:Bengkulu Dilanda Musim Trek Sawit Terparah Sepanjang Sejarah, Panen Susut 70 Persen, Pabrik Sulit Dapatkan TBS
Jika ditarik garis lurus, jarak antara Desa Manau IX dengan danau Tumatan Tujuh atau Danau Atas Awan sekitar 18 kilometer.
Namun karena sulitnya jalur yang dilalui, menyebabkan perjalanan menuju danau itu membutuhkan waktu hingga lima hari.
Para pendaki Gunung Patah tidak perlu khawatir kesulitan mendapatkan air saat pendakian. Karena jalur pendakian beberapa kali harus menyeberang anak-anak sungai Padang Guci yang arusnya masih deras di bagian hulu.
BACA JUGA:Logistik Pilkades di Kaur Disalurkan, Besok Pencoblosan, Berpeluang Dua Putaran
BACA JUGA:Curhat Iptu Alvian Hidayat, Suami Karina Dinda Lestari, Dokter Cantik yang Kepergok Selingkuh
Selain pemandangan hutan hujan tropis yang lebat, sepanjang jalur pendakian masih sering dijumpai satwa liar seperti owa, siamang, rusa sambar, jejak beruang, macan tutul dan harimau sumatera.
Gunung Patah tempat danau Tumatan Tujuh berada merupakan gunung api aktif. Belum ada data yang membuktikan kapan terakhir gunung itu meletus.