Mitsubishi Motors Resmi Mundur dari Pasar Tiongkok Setelah Lebih dari 20 Tahun, Ini Penyebabnya

Mitsubishi Motors Resmi Mundur dari Pasar Tiongkok Setelah Lebih dari 20 Tahun, Ini Penyebabnya

Mitsubishi Motors Resmi Mundur dari Pasar Tiongkok Setelah Lebih dari 20 Tahun, Ini Penyebabnya-istimewa-raselnews.com

RASELNEWS.COM - Setelah lebih dari dua dekade beroperasi, Mitsubishi Motors secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari pasar otomotif Tiongkok.

Keputusan ini mencakup pembubaran dua perusahaan patungan besar Shenyang Aerospace Mitsubishi dan GAC Mitsubishi, sebagai imbas dari tekanan persaingan yang kuat dari produsen mobil listrik lokal.

BACA JUGA:Mitsubishi Outlander Akan Hadir dalam Varian Hybrid Baru, Diluncurkan Pertama di Asia Tenggara

Mitsubishi Motors telah menghentikan seluruh perjanjian kerja sama dengan Shenyang Aerospace Mitsubishi, perusahaan yang sejak didirikan pada Agustus 1997 menjadi pemasok utama mesin untuk kendaraan bermerek Mitsubishi maupun beberapa produsen mobil Tiongkok lainnya.

Sejak 2 Juli 2025, perusahaan ini berganti nama menjadi Shenyang Guoqing Power Technology Co., Ltd., menyusul pelepasan seluruh kepemilikan saham oleh Mitsubishi Motors dan Mitsubishi Group.

Dalam pernyataan resminya, Mitsubishi menyebut pergeseran cepat pasar Tiongkok menuju kendaraan energi baru (NEV) menjadi alasan utama di balik langkah keluar ini.

BACA JUGA:BYD Leopard 5 Siap Gempur Pasar SUV Indonesia! Mitsubishi Pajero dan Toyota Fortuner Minggir Dulu

Mereka juga menekankan pentingnya mengevaluasi ulang strategi bisnis regional di tengah lanskap otomotif yang berubah drastis.

Kilas Balik Kejayaan Hingga Penurunan Drastis

Mitsubishi memulai kiprahnya di Tiongkok sejak tahun 1973 dan sempat meraih masa keemasan melalui joint venture GAC Mitsubishi yang berdiri pada tahun 2012.

Struktur kepemilikan usaha patungan ini adalah GAC Group 50%, Mitsubishi Motors 30%, dan Mitsubishi Corporation 20%.

BACA JUGA:Mitsubishi Destinator Versi Pertama Meluncur di Indonesia, Begini Desainnya

Puncaknya terjadi pada 2018, saat GAC Mitsubishi berhasil menjual 144.000 unit mobil, dengan Outlander menjadi kontributor utama sebanyak 105.600 unit.

Namun, performa anjlok drastis pada 2022 dengan total penjualan hanya mencapai 33.600 unit. Penurunan ini terjadi seiring dominasi merek lokal seperti BYD, Nio, dan Li Auto yang mendesak pemain lama dengan teknologi kendaraan listrik canggih dan harga kompetitif.

Laporan keuangan per 31 Maret 2023 menunjukkan kondisi keuangan yang merosot. GAC Mitsubishi mencatat total aset sebesar 4,198 miliar yuan (sekitar 582 juta USD) dengan total liabilitas mencapai 5,613 miliar yuan (sekitar 778 juta USD), menghasilkan nilai ekuitas negatif sebesar 1,414 miliar yuan (sekitar 196 juta USD).

BACA JUGA:Langkah Besar Mitsubishi! Pajero Hadir dengan Mesin Hybrid yang Lebih Efisien dan Tangguh

Pabrik Dialihkan, Produksi Mobil Listrik Dimulai 2024

Pada Oktober 2023, Mitsubishi secara resmi mengumumkan keluar dari pasar Tiongkok. Seluruh fasilitas produksi milik GAC Mitsubishi kemudian diambil alih oleh GAC untuk diubah menjadi pabrik mobil listrik bagi merek Aion, dengan rencana produksi massal dimulai pada Juni 2024.

Langkah Mitsubishi ini mencerminkan tantangan berat yang dihadapi oleh produsen otomotif asing dalam menghadapi percepatan elektrifikasi kendaraan di Tiongkok.

BACA JUGA:Toyota Hilux Rangga Jadi Pesaing Mitsubishi L300 dan Isuzu Traga, Mau Beli? Intip Harganya

Sumber: