BENGKULU - Gubernur Rohidin Mersyah mengatakan pembangunan proyek Berendau Kutau Manna akan dilakukan secara keroyokan. Pembangunan yang masuk program Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) ini akan dijadikan ikon UMKM dan wisata kuliner.
“Program itu sudah dijalankan dalam program penataan revitalisasi Kota Manna Bengkulu Selatan dari Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, namun sempat terhenti,” ungkap Rohidin usai menggelar rapat bersama Pemkab BS dan DPRD Provinsi Bengkulu dapil BS-Kaur, Senin (25/10). Dia mengatakan program ini direncanakan akan dikeroyok melalui APBD Provinsi Bengkulu dan APBD BS. Dukungan pembangunan juga ebrasal dari Anggota DPRD Provinsi Bengkulu dapil BS dan Kaur. Namun harus disinkronkan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) agar penganggaran dapat dilakukan pada 2022. “Karena saya lihat desainnya sangat bagus, sayang kalau tidak diselesaikan,” kata Rohidin. Menyikapi hal itu, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Herwin Suberheni mengaku siap mendukung program ini dan akan diselesaikan dengan dana aspirasi dewan. Namun hal itu masih akan dibahas bersama para wakil rakyat lainnya. “Pada prinsipnya kami sangat mendukung program pembangunan pasar modern ini. Keinginan kita ini menjadi sebuah ikon di Bengkulu Selatan,” singkat Herwin. Diketahui KOTAKU adalah satu dari sejumlah upaya strategis Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di Indonesia dan mendukung Gerakan 100-0-100. Yaitu 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak. Di BS, khususnya di kawasan Pasar Kutau Manna, program KOTAKU telah berlangsung sejak 2019 untuk mengoptimalkan pemanfaatan pasar dengan peningkatkan kualitas sanitasi dan pembangunan perumahan di sekitar pasar yang layak. (cia)Sayang, Pembangunan Berendau Kutau Manna Keroyokan
Selasa 26-10-2021,09:35 WIB
Editor : Rasel01
Kategori :