Sementara itu, Sekretaris Jendral Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia, Deswan Hardjo Putra menyatakan persiapan ekspor perdana cangkang sawit ke Jepang sudah 90 persen.
BACA JUGA:Diduga Selingkuh, Oknum Kades di Kaur Dapat Peringatan
"Ini merupakan ekspor komoditas pertama di Pelabuhan Pulau Baai tahun 2023," beber Deswan.
Terpisah, Kabid Perkebunan Dinas Tanaman Pangan, Holtikutura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Bigman Panggarbesi mengatakan potensi ekspor cangkang kelapa sawit di Provinsi Bengkulu memang sangat baik.
BACA JUGA:Viral Video 'Panas' Diduga Oknum Anggota DPRD Fraksi PDIP
Di Bengkulu terdapat 37 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang tersebar di 10 kabupaten/kota.
Namun pihaknya tidak memiliki data pasti terkait potensinya.
"Itu ada di perusahan masing-masing, dan kami belum ada data pastinya," ujar Bigman.
BACA JUGA:Hebat..! Bengkulu Selatan Bebas Frambusia, Apa itu Frambusia?
Bigman mengatakan ekspor cangkang kelapa sawit pernah dilakukan pada bulan Agustus tahun 2022, dengan negara tujuan Thailand.
Ekspor sebanyak 8.500 ton dilakukan langsung melalui Pelabuhan Pulau Baai.
BACA JUGA:Badan Adhoc KPU Ini Terima Honor Rp8.6 Juta per Bulan, Kok Beda???
Bahkan, cangkang sawit telah direkomendasikan oleh PKS di Bengkulu untuk masuk ke dalam penghitungan indeks harganya penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit.
Tetapi saat ini masih akan dilakukan secara terpisah penghitungannya.
BACA JUGA:Polda Bengkulu OTT 2 Oknum Wartawan Media Online, Korbannya 17 Kades
Hal ini lantaran cangkang sawit belum masuk kedalam nilai dari buah sawit dalam Permentan Nomor 1 Tahun 2018.