Imkahar juga menjelaskan penyebab banjir bandang yang terjadi bukan hanya karena intensitas hujan yang tinggi pada musim pancaroba saat ini.
BACA JUGA:Tak Perlu ke Salon Apalagi Operasi, Buah Satu Ini Patahkan Kalimat Cantik Itu Mahal
BACA JUGA:Cara Sehat Makan Bayam untuk Menghindari Batu Ginjal dan Asam Urat
Bahkan, penyebab banjir bandang yang menerjang area pertanian warga tersebut juga karena adanya perpindahan aliran air yang ada di Sungai Kedurang.
Sehingga, penanganan aliran sungai sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi adanya banjir bandang susulan yang diperkarakan akan semakin parah ketika masuk musim hujan pada awal 2024 mendatang.
BACA JUGA:Misteri Barhut, Sumur Neraka yang Disebut Nabi Muhammad SAW, Ini Penjelasan Buya Yahya
BACA JUGA:MenPAN-RB dan Mendikbud Bahas Nasib Jutaan Honorer, Non ASN dan K2 Akhir Lega
“Pihak BPBD dan Anggota DPRD Bengkulu Selatan, Siptin Gunawan sudah mengecek lokasi terjadinya bencana. Kami mengusulkan adanya alat berat yang diturunkan untuk mengatasi aliran air yang menyebabkan banjir bandang. Sebab, banjir bandang tersebut bukan hanya melanda area pertanian warga Desa Lubuk Resam, tetapi juga di Desa Lubuk Resam dan Desa Nanti Agung,” jelasnya.
BACA JUGA:Langkah Mudah Pinjam Uang Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan Bunga Rendah
BACA JUGA:FIX! Biaya Haji 2024 Rp 93,4 Juta, Jemaah Bayar Rp 56 Juta
Sementara itu, Pelaksana Tugas (PLt) Kepala BPBD Bengkulu Selatan, Hen Yepi SPi mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada potensi bencana alam.
Salah satunya, yaitu banjir bandang yang melanda area pertanian yang berada di pinggiran aliran sungai.
Tidak hanya itu, Hen juga meminta masyarakat untuk selalu memberikan informasi jika adanya bencana alam yang terjadi.
BACA JUGA:Syarat KUR BRI Akhir Tahun 2023: Plafon Rp 100 Juta Angsuran Rp 2 Jutaan
BACA JUGA:1 Desember, Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Naik Rp 50 Ribu, KCIC Terapkan Skema Promo
“Kami kembali imbau masyarakat untuk selalu waspada pada semua potensi bencana alam yang terjadi di BS. Mengingat saat ini curah hujan pada akhir tahun 2023 mulai tinggi intensitasnya,” pungkasnya. (red)