7 Motor Keren Bernasib Sial Di Indnesia, Sengaja Dibunuh Padahal Dicintai Banyak Penggemar, Ini Daftar Motorny

Kamis 08-02-2024,07:02 WIB
Reporter : Sahri Senadi
Editor : Sahri Senadi

BACA JUGA:Motor Sport Terbaru 2024, Tampilan Gagah, Mesin 250 CC, Harga Cuma 15 Jutaan, Cocok Untuk Tunggangan Anak Muda

BACA JUGA:Bocor! Begini Desain All New Subaru Baja 2025, Mobil Pick Up Kuat dan Tangguh, Toyota Hilux Minggir Dulu!

Alasan Kawasaki menghentikan produksi motor andalannya itu tak lain karena terkait regulasi emisi gas buang. Kadar karbon pada emisi gas buang mesin 2-tak dianggap tidak memenuhi acuan Euro3 sebagaimana diterapkan dalam Peraturan Pemerintah.

PT Kawasaki menjamin penghentian produksi ini tidak akan mempengaruhi layanan pemeliharaan dan menjamin ketersediaan suku cadang di bengkel resmi di seluruh Indonesia.

BACA JUGA:Desain Sama, Harga Beda! Kembaran Honda ADV Ini Dibanderol Murah, Kok Gitu?

BACA JUGA:Dikira Miliaran! Mobil Sport Ini ada Seharga Avanza Bekas, Tenaga Super Desain Keren Abis

Selain Yamaha dan Kawasaki, motor Honda yang bernasib sial di Indonesia juga ada, yakni Honda CS1, produk Honda CS1 atau singkatan dari City Sport One ini pernah lalu-lalang di pasaran Indonesia.

Motor ini dibekali mesin berkapasitas 150cc. Dilihat dari segi tampilan, motor ini menggabungkan desain motor bebek dan motor sport.

Hal tersebut pun membuat banyak kalangan menganggap desainnya ambigu antara motor bebek dan motorsport. Mungkin karena beberapa kejanggalan pada desain, Honda CS One kurang laku di pasaran dan berhenti produksi di tahun 2013.

BACA JUGA:5 Mobil Pikap Harga 30 Jutaan, BBM Irit, Mesin Bandel, Perawatan Mudah, Cocok Untuk Usaha

BACA JUGA:Rubicon Versi Rakyat: Semewah Mercy, Seharga Mobil Toyota Avanza

Honda Tiger, Honda membunuh motor tiger dengan cara menghentikan produksinya. Motor keren dan mewah ini sempat menjadi primadona sejak diluncurkan tahun 1993. Produksi motor ini bertahan hingga tahun 2013 setelah beberapa kali berevolusi.

Memasuki era injeksi, mesin SOHC C200cc berpendingin udara sepertinya sudah dirasa usang dan tidak masuk skala ekonomi jika diinjeksikan.

BACA JUGA: Harga Toyota Rush Februari 2024, Berikut Spesifikasi Varian Terbarunya! Wajar Jadi Mobil Primadona?

BACA JUGA:5 Mobil Terlaris Di Dunia Sepanjang Masa, Posisi Pertama Ditempati Mobil Pabrikan Toyota, Ini Nama Mobilnya

Akhirnya, tahun 2014 Honda Tiger resmi ditarik dari pasar Indonesia dan tidak diproduksi lagi hingga sekarang. Masyarakat banyak yang menunggu generasi penerus dari motor yang menggunakan kode GL200 tersebut.

Motor keren dan bernasib sial di Indonesia selanjutnya adalah Mega Pro. Pertama muncul di Indonesia pada tahun 1999, generasi pertama dari motor ini adalah Megapro Neotech atau Megaproyek, hingga model terakhirnya mengusung nama New Megapro.

BACA JUGA:Toyota Crown Sport 2024, SUV Terbaru yang Menggabungkan Desain Mewah dan Aura Balap

BACA JUGA:China Kembali Berulah, Ciptakan Mobil Berbahan Bakar Garam, Indonesia dan Jepang Ketar Ketir

Dengan efek dibenamkan mesin berkapasitas 150cc dengan teknologi injeksi PGM-FI, membuatnya memiliki performa lebih bertenaga, responsif, dan pastinya lebih hemat bahan bakar karena telah lulus standar emisi Euro3.

Akibat perubahan besar-besaran, membuat harga Honda Megapro FI dibanderol mahal. Terakhir, motor ini dibanderol dengan harga 22.000.000.

Karena harganya yang tinggi itu penjualan motor ini menjadi lesu, hingga pada tahun 2019 Honda menghentikan produksi Mega Pro dengan alasan =Honda sudah menawarkan produk lain dikelas yang sama.

BACA JUGA:Hyundai H1 MPV Bertubuh Bongsor, Bisa Muat Banyak Penumpang Cocok Untuk Angkutan Penumpang

BACA JUGA:Daripada Bekas Mending Mobil Baru Ini, Harga Nggak Nyampe Rp 90 Juta, Cocok Sehari-hari

Motor keren bernasib sial di indonesia yang terakhir adalah Suzuki Thunder 125. Motor ini merupakan salah satu andalan dari Suzuki di era tahun 2000-an.

Motor ini hadir pertama kali di tahun 2004. Saat pertama kali diperkenalkan, motor ini sempat dipandang sebelah mata karena kapasitas mesinnya yang dianggap tidak sebanding dengan bodinya yang lumayan besar.

Karena penjualannya lesu, akhirnya Suazuki menghentikan produksi motor ini di Indonesia. (stb)

Kategori :