Pelecehan Seksual di Padang Panjang Sudah 2 Kali Terjadi
KOTA MANNA – Kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami Hi (49), petugas kebersihan di lingkup Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Bengkulu Selatan, yang terjadi Senin (11/10) pagi hari, di jalan lintas Padang Panjang, masih dalam penyelidikan Polsek Kota Manna.
Penyelidikan ini pasca Hi melaporkan peristiwa itu ke aparat kepolisian. Hanya saja, sejauh ini, polisi masih kesulitan. Meski sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), polisi belum mendapatkan petunjuk identitas pelaku. “Laporan pengaduan korban sudah diterima. Pelakunya masih dalam penyelidikan,” kata Kapolres BS, AKBP Juda T Tampubolon, SH, SIK, MH melalui Kapolsek Kota Manna, Iptu Sukari, SE didampingi Kanit Reskrim, Aiptu Suisman, SH.
Suisman mengakui, pihaknya menemui kendala lantaran ciri-ciri pelaku sulit dilacak. Terlebih korban tidak mengenali wajah pelaku dan identitas lain yang identik. “Korban tidak melihat wajah pelaku. Jenis sepeda motor yang digunakan pelaku juga tidak tahu. Di TKP juga tidak ada saksi lain.Tapi kami akan berupaya mengungkap kejadian ini,” ujarnya.
Untuk mencegah terjadi hal serupa, personel Polsek Kota Manna akan melakukan patroli, khususnya pada jam rawan. Sebab peristiwa percobaan perkosaan ini menurut Suisman sudah terjadi setidaknya dua kali. “Kami akan patroli pada jam rawan, dari jam enam pagi. Soalnya itu jam rawan. Sudah dua kali terjadi percobaan pemerkosaan yang diduga pelakunya orang yang sama,” demikian Suisman.
Sebagaimana diketahui, Hi menjadi korban pelecehan seksual. Bahkan korban diduga hendak diperkosa oleh seorang pria dengan ciri-ciri tinggi, kurus, dan putih saat melintas di jalan raya Padang Panjang. Bermula, ketika korban hendak melaksanakan tugas sebagai petugas sapu Jalan Sudirman.
Dari rumahnya, ia melintasi lokasi dengan mengendarai sepeda motor matic. Saat tiba di TKP yang masih sepi, pelaku keluar dari semak-semak sisi kiri korban dan langsung menendang sepeda motor hingga korban terjatuh di badan jalan. Pelakupun mendekap korban sambil (maaf) mengeluarkan alat kelaminnya.
Merasa terancam, korban melawan. Ia berhasil memukul alat kelamin pelaku hingga pelaku kabur menggunakan sepeda motor. Diduga kuat, pelaku sudah merencanakan aksinya. Terlebih, pelaku menggunakan penutup wajah dengan maksud agar korban tak mengenali wajahnya. (yoh/rzn)
Sumber: