Jelang Lebaran, Harga Jual Kelapa Sawit Terjun Bebas, Pengepul Ngaku Rugi
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN – Harga jual kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), kali ini benar-benar “terjun bebas”. Bahkan, kisaran harga beli di pengepul melemah hingga 50 persen dari sebelumnya.
Saat ini, di pabrik pengolahan CPO (Cruid Palm Oil) ada yang hanya menerima TBS dengan kisaran Harga Rp1600–Rp 1670 per kilogramnya. Harga ini jauh berbeda dengan sebelumnya yang mencapai Rp3.150 per kilogramnya.
Iksan (40) salah seorang pemilik RAM Sawit di Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya mengaku, penurunan harga jual kelapa sawit yang diterima oleh pabrik lebih parah daripada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini bisa jadi dilatarbelakangi oleh kebijakan Presiden RI yang menyetop sementara ekspor minyak mentah kelapa sawit.
“Di pabrik belinya hanya Rp 1600 saja, kalau di RAM sudah pasti dibawah itu. Karena ada ongkos kirim dan biaya operasional lainnya. Kejadian ini tentu menyulitkan kami para pengepul TBS,” ujarnya.
Akibat penurunan harga TBS secara besar-besaran tersebut, pihak pengepul mengalami kerugian cukup besar. Pasalnya, sehari turunnya harga sawit, pihaknya masih membeli TBS dari petani di angka Rp2700 per kilogramnya.
Tak hanya itu pihaknya juga menutup pembelian TBS lebih cepat dibandingkan jadwal sebelumya karena khawatir kerugian yang lebih besar akibat penurunan harga tersebut.
“Bagaimana kami (pengepul) tidak rugi, beli mahal tapi jual di harga murah. Bukan hanya kami, namun semua petani sawit akan mengalami kerugian. Apalagi ongkos serta pemeliharaan kebun sawit tidaklah murah,” keluhnya.
Pihaknya berharap Pemkab BS bersama anggota DPRD untuk dapat menyuarakan sekaligus memberikan solusi jangka panjang terkait kebijakan penurunan harga TBS di pabrik tersebut. Jangan sampai, kisruh ini malah menjadi boomerang berkepanjangan dan mengancam keselamatan ekonomi masyarakat.
“Pasti akan banyak yang terdampak. Harapan kami ada kestabilan harga dan nilai beli TBS di pabrik ini tidak langsung turun drastis. Berikan kesempatan bagi para petani untuk memaksimalkan hasil panennya terlebih dahulu,” harapnya.
Sementara itu, Humas PT. Bengkulu Sawit Lestari (BSL), Idius Safari, menegaskan terhitung kemarin (25/4) sore, harga beli TBS di pabrik tersebut masih bertengger di Rp2400 per kilogramnya, atau turun sekitar Rp 300 dari dua hari sebelumnya yang berada di harga Rp2700 per kilogramnya.
“Betul harganya turun dan kebijakan ini berlaku nasional. Faktor utamanya karena harga CPO mengalami penurunan,” ungkapnya.
Pihaknya juga belum dapat memastikan terkait arah kebijakan harga TBS kedepannya. Bisa jadi akan kembali alami penurunan atau justru merangkak naik kembali.
“Belum pasti, nanti lihat dulu arah kebijakannya seperti apa,” pungkasnya. (rzn/yoh)
Sumber: