Cuma Ngecas 10 Menit, Baterai Mobil Listrik Toyota Ini Bisa Ngacir 1200 KM, Tesla Terancam
Cuma Ngecas 10 Menit, Baterai Mobil Listrik Toyota Ini Bisa Ngacir 1200 KM, Tesla Terancam-istimewa-raselnews.com
RASELNEWS.COM - Toyota baru saja mengumumkan terobosan besar di dunia kendaraan listrik.
Mereka memperkenalkan baterai revolusioner yang mampu membawa mobil listrik menempuh lebih dari 1.200 km hanya dalam sekali pengisian daya.
BACA JUGA:Harga dan Spesifikasi New Camry HEV, Mobil Hybrid Toyota Terbaru yang Resmi Meluncur di IIMS 2025
Baterai Baterai Solid-State ini lebih dari dua kali lipat jangkauan Tesla Model S dan berpotensi mengguncang dominasi EV buatan China.
Berikut keunggulan baterai Solid-State Toyota yang digadang-gadang sebagai inovasi revolusioner di dunia EV.
1. Jangkauan Super Jauh
Baterai Solid-State Toyota menawarkan daya tahan luar biasa. Dengan satu kali pengisian, mobil listrik yang menggunakan baterai ini bisa menempuh hingga 1.200 km. Ini hampir dua kali lipat dari teknologi baterai konvensional saat ini.
BACA JUGA:Wuling Victory 2025 vs Toyota BZ3X, MPV Listrik Murah Toyota Siap Tantang Mobil Cina, Nih Speknya
2. Pengisian Daya Ekstra Cepat
Tak hanya memiliki jangkauan luar biasa, baterai ini juga sangat cepat diisi ulang. Hanya dalam 10 menit, kapasitas baterai bisa terisi 100 persen.
Ini bisa menjadi solusi utama bagi pengguna EV yang selama ini mengeluhkan lamanya waktu pengisian daya.
3. Lebih Aman dan Stabil
BACA JUGA:Dulu Mahal, Mobil Sport 2 Pintu Ini Sekarang Setara Toyota Agya
Keamanan menjadi perhatian utama dalam pengembangan baterai ini. Berbeda dengan baterai lithium-ion yang menggunakan elektrolit cair, baterai Solid-State menggunakan elektrolit padat.
Baterai ini lebih stabil, tidak mudah terbakar, dan menghilangkan risiko thermal runaway, di mana baterai menjadi terlalu panas hingga berpotensi menyebabkan kebakaran.
4. Umur Pakai Lebih Lama dan Perawatan Lebih Hemat
BACA JUGA:Toyota Kijang Innova 2025, MPV Keluarga Makin Mewah dan Canggih
Baterai ini mengalami degradasi yang lebih lambat, sehingga umurnya lebih panjang dibandingkan baterai lithium-ion. Pengguna tidak perlu sering mengganti baterai, yang berarti biaya perawatan jangka panjang lebih hemat.
Sumber: