Didemo Lagi, Bupati Minta FBA Hentikan Aktivitas

Didemo Lagi, Bupati Minta FBA Hentikan Aktivitas

RASELNEWS.COM, SELUMA - Masyarakat enam desa di wilayah pesisir barat Pantai Seluma kembali menggelar aksi demo. Yakni warga Desa Pasar Seluma, Penago Baru, Margo Sari, Rawa Indah, serta Pasar Talo. Rombongan massa dari enam desa ini menggelar aksi damai di depan gerbang kantor Bupati Seluma.

Mereka masih mengajukan tuntutan yang sama. Yakni meminta agar semua aktivitas pertambangan di wilayah pesisir dihentikan.

Salah seorang orator, Jarot (42), mengatakan masyarakat di pesisir meminta kepada Bupati untuk bersikap bijaksana dengan menghentikan seluruh aktivitas pertambangan di wilayah pesisir.

"Kami masyarakat di wilayah Pesisir menegaskan bahwa kami tidak butuh tambang. Kami tidak memerlukan adanya pertambangan di pesisir pantai. Kami aktivis lingkungan akan melawan serta menolak semua jenis pertambangan yang ada," tegasnya siang Rabu (5/1/2022).

Jarot mengatakan jika wilayah pesisir dikeruk, yang harus diperhatikan adalah dampaknya. Karena jelas akan mempengaruhi ombak di garis pantai. Kemudian mata pencaharian nelayan. Serta sejumlah dampak lainnya yang pasti nanti ditimbulkan.

"Apalagi tambang pasir besi, pasti akan meninggalkan bekas galian yang dalam dan bisa membahayakan masyarakat. Apapun bentuknya, kami tidak menerima adanya penambangan di wilayah pesisir pantai. Kami selama ini sudah hidup tenang. Jangan sampai konflik di tengah masyarakat kembali terjadi," ujar Jarot siang kemarin.

Masyarakat yang menggelar demo meminta agar Bupati Seluma hadir di tengah masyarakat yang berdemo. Serta meminta agar memberikan penjelasan terkait kondisi pertambangan tersebut.

Bupati Seluma Erwin Octavian dan Wabup Gustianto yang langsung menemui para pendemo, akhirnya berjanji akan meminta PT. Flaminglevto Bakti Badai (FBA) untuk menghentikan aktivitasnya sementara waktu.

"Adik sanakku sekalian, saya ucapkan terima kasih. Sudah menyampaikan aspirasi dengan tertib. Saya sebagai Bupati Seluma tetap seperti yang saya sampaikan sebelumnya. Saya bersama masyarakat, silahkan perwakilan nanti masuk ke ruang rapat. Kita bahas secara bersama-sama masalah tambang ini," tegas Bupati.

Beberapa perwakilan pun diterima Bupati dan menggelar rapat bersama yang juga dihadiri Unsur Forkompinda Seluma. Dalam rapat disepakati bahwa Bupati akan meminta PT. FBA menghentikan aktivitasnya. Namun Bupati juga meminta masyarakat untuk dapat menahan diri.

"Saya tegaskan agar PT Faminglevto Bakti Abadi menghentikan aktivitasnya. Serta saya minta semua masyarakat untuk menahan diri. Jangan sampai ada bentrok dan gesekan di tengah masyarakat. Karena hal itu justru akan merugikan masyarakat sendiri," tegasnya.

Keputusan Bupati ini kemudian dituangkan dalam surat keputusan serta menjadi pegangan masyarakat yang menolak adanya tambang pasir besi. Setelah menerima surat, akhirnya massa yang menggelar aksi membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing. (rwf)

Sumber: