19 Hari Terdampar di Perairan Bengkulu, KM Sabuk Nusantara 46 Akhirnya Tenggelam

 19 Hari Terdampar di Perairan Bengkulu, KM Sabuk Nusantara 46 Akhirnya Tenggelam

TENGGELAM: KM Sabuk Nusantara 46 saat sebelum tenggelam di Perairan Bengkulu, tepatnya di Desa Pasar Pino Kabupaten Bengkulu Selatan. Gambar ini diambil saat detik-detik proses penarikan-rezan okto wesa-raselnews.com

BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 46 akhirnya tenggelam di Perairan Bengkulu, tepatnya 200 meter dari bibir Pantai Pino Guntung, Desa Pasar Pino, Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan. (BS), Ahad (16/10/2022) sekitar pukul 20.30 WIB.

KM Sabuk Nusantara 46 tenggelam saat proses penarikan untuk dibawa ke Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu setelah 19 hari terdampar di Pantai Pino Guntung atau tepatnya pada 27 September 2022 pukul 20.00 WIB.

Lokasi tenggelam kapal sekitar 200 meter dari bibir Pantai Pino Guntung. Tak ada satupun alat kapal yang berhasil diselematkan.

Beruntung semua Anak Buah Kapal (ABK) dan nahkoda selamat dalam insiden memilukan ini.

BACA JUGA:Lambung KM Sabuk Nusantara yang Terdampar di Perairan Bengkulu Jebol, Air Mulai Masuk ke Dek Kapal

Agus Tato (40), ABK Sabuk Nusantara 46, tidak menyangka kapal yang mereka tumpangi akan tenggelam di tengah laut.

Selama 19 hari terdampar di Pino Raya, para ABK serta tim dari PT. Pelni telah bekerja keras untuk memperbaiki komponen kapal yang rusak akibat menabrak karang.

Bahkan, saat detik-detik penarikan KM Sabuk Nusantara oleh sebuah kapal penarik tongkang yang didatangkan dari Provinsi Bengkulu tidak ada tanda yang mengisyaratkan kapal bakal tenggelam.

“Minggu (16/10/2022) siang kami telah mengecek seluruh bagian kapal. Kapal ini memang akan dievakuasi  ke Pulau Baai Bengkulu untuk perbaikan tambahan. Jadwal penarikan pukul 20.00 WIB Minggu malam. Awal ditarik, semuanya berlangsung aman dan lancar. Tapi sekitar 200 meter dari tepi pantai, badan kapal malah oleng dan miring ke kanan,” ujarnya kepada Raselnews.com, Senin (17/10/2022).

Melihat situasi kapal yang tidak aman, para ABK dan kru lainnya berinisiatif menyelamatkan diri. Para ABK langsung menggunakan life jacket (baju renang) supaya bisa tidak tenggelam di tengah laut.

BACA JUGA:Kerusakan Makin Parah, KM Sabuk Nusantara 46 Sulit Dievakuasi

“Saat penarikan memang cuaca sedang buruk, angin kencang disertai hujan deras terus mengguyur. Karena situasi kapal semakin sulit dan terus miring, kami akhirnya menyelamatkan diri ke tepian,” tambah Agus.

Sementara itu, Teknisi PT. Pelni, Jefri belum bisa memberi keterangan rinci terkait tenggelamnya KM Sabuk Nusantara 46 saat proses penarikan ke Pulau Baai Bengkulu.

Ia mengaku harus menggelar rapat internal terlebih dahulu serta mengirim laporan ke Kementerian Perhubungan RI.

“Tunggu dulu ya, kami rapat dulu. Nanti kami kabarkan perkembangan selanjutnya. Maaf sekali lagi bukan tidak ingin berkoordinasi dengan rekan media,” ujarnya sambil mengangkat tangan.

Terpisah, Komandan POS TNI Angkatan Laut (AL) Kabupaten BS, Pelda Awaludin membenarkan tenggelamnya KM Sabuk Nusantara 46.

BACA JUGA:Kondisi KM Sabuk Nusantara 46 Makin Rusak

Ia mengaku tim gabungan yang terdiri dari TNI/Polri, PT. Pelni, ABK serta petugas dari Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu telah berupaya keras mengevakuasi kapal.

Namun sayangnya alam berkata lain, badan kapal miring ke kanan dan langsung tenggelam.

“Kalau kejadian persis tenggelam kami kurang paham, karena kami hanya monitor dari pinggir saja saat kapal sedang ditarik ke Bengkulu. Namun, dugaan kami ini karena faktor cuaca plus kondisi kapal yang memang dalam kondisi perbaikan,” ujarnya.

Danpos AL menyebut, keuntungan terbesar dar insiden ini yaitu semua ABK terselamatkan dan tidak ada satupun yang cidera.

Sementara untuk badan kapal, masih akan diupayakan diangkat ke atas permukaan laut. 

“Tapi teknisnya (pengangkatan) tunggu dulu orang pusat. Karena di sini masih kekurangan alat pastinya,” jelasnya.

Sebagai informasi KM Sabuk Nusantara 46 merupakan kapal perintis buatan PT. Karimun Marine Shipyard, dan memiliki spesifikasi panjang 42 meter, lebar 9 meter, tinggi 4 meter, kecepatan 12 Knot, daya mesin 2 x 600 HP.

BACA JUGA:13 Hari Terdampar di Perairan Bengkulu, KM Sabuk Nusantara Makin Rusak: Tim Upayakan Penarikan

Kapal ini berkapasitas penumpang 114 orang, dan kapasitas ruang muat 100 ton, dengan jumlah ABK 18 orang dan nahkoda satu orang. Kapal ini terdampar di Pantai Pino Guntung Kecamatan Pino Raya, Selasa 27 September 2022 setelah dihantam badai.

Selama terdampar, kapal mengalami kerusakan akibat menabrak karang dan napal. Kapal ini sendiri merupakan angkutan laut yang melayani masyarakat di seputaran Pelabuhan Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Provinsi Nanggoreh Aceh Darussalam.

Kapal semula dijadwalkan berangkat dari Pelabuhan Meulaboh Kabupaten Aceh Barat menuju Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dalam misi dockin. (rzn)

 

 

Sumber: