BENGKULU - Realisasi belanja modal pemerintah daerah se Provinsi Bengkulu hingga 15 September 2021, baru mencapai 32 persen atau Rp 581,5 miliar dari total anggaran belanja modal Rp1,8 triliun. Realisasi terendah adalah Mukomuko yang baru Rp21,6 miliar atau 15 persen dari total belanja modal Rp143,7 miliar. Bengkulu Tengah menjadi yang tertinggi dengan realisasi belanja modal Rp88 miliar atau sebesar 61,02 persen dari total anggaran Rp142,2 miliar.
Sedangkan Pemprov Bengkulu baru merealisasikan belanja modal Rp73,3 miliar atau 17 persen dari total anggaran Rp425 miliar. Bengkulu Selatan dengan total belanja modal Rp102,4 miliar baru terealisasi Rp57,3 miliar atau 56 persen. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bengkulu, Iskandar Novianto, meminta pemerintah daerah segera mengejar serapan belanja modal. Apalagi tahun anggaran tinggal menyisakan tiga bulan saja. Padahal belanja modal dibutuhkan untuk meningkatkan perekonomian daerah. “Mudah-mudahan dengan tenggat waktu yang tersisa, bisa dipercepat lagi. Ini harapan kami kepada pemda di seluruh daerah,” tegas Iskandar, Selasa (5/10). Lambannya serapan belanja modal diperkirakan Iskandar lantaran lambannya lelang proyek yang harusnya mulai dijalankan sejak awal tahun. Begitu proses lelang lamban dilaksanakan, Iskandar menyebut akan mempengaruhi proses selanjutnya. “Tapi kita akan konfirmasi lagi pada pemda. Dalam waktu dekat ini kami akan turun bertemu dengan Bupati Mukomuko untuk memastikan penyebab lambannya serapan belanja modal,” ujar Iskandar. Iskandar juga meminta peran legislatif dalam melakukan pengawasan. Anggota DPRD, sambungnya, bukan hanya mengawasi proyek-proyek atau bangunan yang sudah berjalan, namun juga terkait realisasi anggaran. “Sebenarnya pengawasan ini yang paling penting, agar realisasi berjalan optimal,” Iskandar. Terpisah, Sekda Provinsi Bengkulu, Drs. Hamka Sabri, mengaku rendahnya serapan anggaran lantaran refocusing anggaran yang beberapa kali dilaksanakan. “Ada refocusing dari sebelumnya APBD kita Rp 3,3 triliun, turun menjadi Rp2,8 triliun,” ungkap Hamka. (cia) Grafis Realisasi Belanjar Modal Pemda se Provinsi Bengkulu DaerahPemda Alokasi Realisasi Persentase Pemkab Bengkulu Tengah Rp142,2 miliar Rp88 miliar 61,02 persen Pemkab Bengkulu Selatan Rp102,4 miliar Rp57,3 miliar 56 persen Pemkab Kaur Rp158,9 miliar Rp80,5 miliar 50,6 persen Pemkab Rejang Lebong Rp111,1 miliar Rp46,1 miliar 41,5 persen Pemkab Kepahiang Rp144,7 miliar Rp49,6 miliar 34 persen Pemkot Bengkulu Rp158,6 miliar Rp43,7 miliar 32,2 persen Pemkab Bengkulu Utara Rp160,2 miliar Rp51,1 miliar 31,94 persen Pemkab Lebong Rp149,2 miliar Rp45,9 miliar 30,80 persen Pemkab Seluma Rp104,3 miliar Rp23,5 miliar 22,5 persen Pemprov Bengkulu Rp425 miliar Rp73,3 miliar 17 persen Pemkab Mukomuko Rp143,7 miliar Rp21,6 miliar 15 persen (sumber; bpkp provinsi bengkulu)Realisasi Belanja Modal Baru 32 Persen
Rabu 06-10-2021,12:30 WIB
Editor : rasel03
Kategori :