RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Tahun ini, kucuran dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDa) dari Pemkab BS ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) BS masih diangka minimal. Total anggaran yang terealisasi hanya mencapai Rp 7 miliar saja, padahal sebelumnya Dinas Dikbud BS telah mengusulkan anggaran senilai Rp 15 miliar. Akibat minimnya anggaran tersebut, banyak program unggulan pendidikan yang terbengkalai bahkan tidak bisa dilanjutkan. Diantaranya program bantuan seragam gratis untuk 5000 siswa SD dan SMP, bantuan paket buku dan alat tulis untuk peserta didik TK/PAUD, serta reward bagi siswa berprestasi.
“Anggaran BOSDa yang disetujui untuk tahun ini hanya Rp 7 miliar. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah tersebut menurun satu miliar. Padahal, untuk mengakomodir semua program pendidikan yang telah didaftarkan, kami butuh anggaran senilai Rp 15 miliar,” ujar Kasubbag Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi (PPE) Dinas Dikbud BS, Yen September, S.Pd.I. Diterangkannya, minimnya kucuran anggaran BOSDa yang diberikan Pemda BS tahun ini, lantaran kondisi keuangan daerah yang belum stabil akibat pandemi covid-19. Banyak agenda besar yang ditunda, termasuk pemangkasan anggaran melalui kebijakan refocusing. “Untuk sementara ini, anggaran BOSDa ini akan difokuskan untuk belanja kepegawaian. Salah satunya untuk membayar insentif GTT dan PTT yang sudah mendapatkan SK Bupati, dengan total anggaran Rp 2 miliar,” sambung Yen. Sementara untuk BOSNas, dirinya mengaku tidak ada pengurangan anggaran yang didapat. Bahkan, tahun ini Kemendikbudristek RI akan menambah kucuran anggaran BOS senilai Rp 23 miliar. Dana itu naik Rp 1 miliar dari tahun sebelumnya. “Kalau BOSNas, yang didapatkan yakni BOS reguler dan kinerja. Kalau untuk BOS afirmasi, belum ada pemberitahuan dari pusat. Kalaupun nanti didapat, berarti nilai anggaran tersebut kembali bertambah,” demikian Yen. (rzn)Program Unggulan Bidang Pendidikan di Bengkulu Selatan Terbengkalai
Senin 03-01-2022,16:32 WIB
Editor : rasel02
Kategori :