RASELNEWS.COM, BENGKULU - Pemerintah berencana menghapus status tenaga honorer pada 2023 mendatang. Tenaga honorer dihapus seperti petugas keamanan dan kebersihan, diganti dengan tenaga outsourcing. Selain itu status pegawai di pemerintahan adalah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan PNS atau tergabung dalam Aparatur Sipil Negara (ASN).
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan Pemprov Bengkulu masih memiliki anggaran untuk membayar tenaga honorer yang jumlahnya mencapai 6000 orang. "Kalaupun ada penghapusan, itu adalah pengalihan. Namun kalau dari APBD, (dananya) tersedia,” tegas Rohidin, Kamis (20/1). Tenaga honorer lingkungan Pemprov Bengkulu terdiri dari guru PTT dan tenaga harian lepas (THL). Itu adalah kesempatan kerja bagi yang membutuhkan pekerjaan. Gubernur berharap pemerintah dapat melihat kebutuhan daerah karena gaji THL dari APBD masing-masing. "Sekarang sistemnya sudah online, kita tidak bisa lagi menghapus data honorer dan sudah terdaftar di OPD. Termasuk gajinya, juga sudah teralokasi," tegas Gubernur. Sementara itu, Pemprov Bengkulu sedang melakukan evaluasi tenaga honorer. Plt Kepala BKD Provinsi Bengkulu Hendy Aprizal mengatakan tahun 2022 tidak ada pengurangan tenaga honorer kecuali yang mengundurkan diri atau dinilai tidak bekerja dengan baik. "Artinya yang di 2021 tetap akan melaksanakan kontrak baru di 2022,” singkatnya. Kumpulan berita lainnya KLIK DISINI. (cia)Tenaga Honorer Dihapus, Ini Kata Gubernur
Jumat 21-01-2022,16:07 WIB
Editor : rasel02
Kategori :