RASELNEWS.COM, BENGKULU - Serapan APBN triwulan I, April 2022, di Provinsi Bengkulu masih nol persen. Ini berdasarkan catatan Kementerian Keuangan Dirjen Perbendaharaan (DJPn) Bengkulu. Sistem pengadaan dan jasa menggunakan katalog elektronik barang dan jasa belum tersedia sehingga membuat kegiatan menjadi lamban.
Kepala DJPn Provinsi Bengkulu, Syarwan, mengatakan jika barang tidak tersedia di e-katalog, pemda bisa menggunakan mekanisme lelang. “Kalau di e-katalog belum keluar, pemda bisa lakukan lelang," ujar Syarwan, Senin (11/4). Syarwan mengatakan kegiatan Dana Desa (DD) juga bisa didorong untuk segera direalisasikan. Terutama 40 persen DD harus dialokasikan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT). Dengan BLT, ekonomi masyarakat diharapkan dapat tumbuh. "Dana desa memang tahun ini lebih kecil. Tahun lalu 10 persen sekarang hanya 8 persen. Masyarakat saat ini masih sangat terdampak," ujar Syarwan. Syarwan menilai lambannya serapan DD karena masih belum akurnya kepala desa yang baru dengan perangkat desa. Selain itu perangkat desa masih menunda kegiatan karena menunggu terpilihnya kepada desa yang baru. "Sekali lagi saya mengimbau (realisasi serapan) segera dimulai. Karena masyarakat masih sangat sengsara, kita ini masih pandemi," sesal Syarwan. Ia juga menyoroti serapan kredit usaha rakyat (KUR) yang dialokasikan pemerintah pusat masih sangat kecil. Hasil kunjungannya ke desa-desa, sambung Syarwan, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui realisasi KUR. Untuk itu pihaknya meminta perbankan selaku penyalur dana KUR, lebih gencar beriklan atau mempromosikan program agar masyarakat mengetahuinya. “Supaya masyarakat kita tahu dana KUR ini sangat membantu bagi mereka,” pungkasnya. (cia)Wow… Serapan APBN Masih Nol Persen
Selasa 12-04-2022,15:00 WIB
Editor : Rasel01
Kategori :