Antrean Panjang, Polisi Incar Pemain Minyak di Bengkulu Selatan

Senin 22-08-2022,10:30 WIB
Reporter : admin53radarselatan
Editor : admin53radarselatan

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Antrean pembelian pertalite dan bio solar di SPBU Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) mulai dilirik aparat penegak hukum.

Polres BS akan melakukan penyelidikan untuk menelusuri penyebab antrean kendaraan yang mengular. Polisi pun akan menangkap oknum yang sengaja “main minyak” atau yang sengaja membeli pertalite atau solar untuk keperluan bisnis.

“Kami akan bergerak dan menindak oknum yang sengaja menimbun BBM bersubsidi (pertalite dan bio solar). Banyak yang akan menjadi atensi kami, diantaranya kendaraan yang modifikasi tanki dan kendaraan yang antre berulang-ulang melakukan pengisian BBM di SPBU,” tegas Kapolres BS, AKBP Juda T Tampubolon, SH, SIK, MH melalui Kasat Intelkam, AKP Ahmad Khairuman, SE, M.Si.

Diakui Kasat Intelkam, anteran kendaraan yang hendak mengisi BBM di SPBU lebih satu kilometer adalah hal yang tidak wajar. Apalagi suplai BBM dari Pertamina ke SPBU terus lancar. Artinya indikasi permainan sangat kuat. Aroma BBM subsidi ditimbun oleh oknum dengan tujuan untuk dijual lagi semakin menyengat.

BACA JUGA:Pembelian BBM Subsidi di Bengkulu Selatan Dibatasi; Solar Maksimal 40 Liter, Pertalite 20 Liter

“Selain karena euforia masyarakat yang mau mengisi BBM di SPBU, anteran yang panjang jelas mengindikasikan adanya permainan. Makanya kami akan bergerak menelusuri dilapangan. Mudah-mudahan secepatnya penyelidikan dalam mengungkap itu,” tegas mantan Kapolsek Talang Empat Polres Benteng ini.

Sementara itu, Anggota DPRD BS, Ikhsarudin, SH mengaku banyak menerima informasi dari masyarakat bahwa pembelian BBM pertalite di SPBU dilakukan oleh spekulan yang bertujuan untuk berbisnis. Pertalite yang dibeli bukan untuk kebutuhan kendaraan, tapi untuk dijual lagi dengan harga yang tinggi.

“Anteran di SPBU sangat luar biasa dan itu tidak masuk akal lagi, masa sampai panjang berkilo meter. Pasti ada permainan. Saya sangat mendukung upaya kepolisian mengusut ini. Soalnya  kasihan masyarakat kalau terus dibiarkan seperti ini,” tukas Ikhsarudin.

Pantauan Rasel, pemain minyak sengaja mengantre dengan mengosongkan tengki BBM. Setelah mendapatkan BBM, mereka kemudian menyedot dan menyalin BBM ke jerigen untuk dijual kepada pedagang eceran. “Sehari bisa dapat tiga jerigen dengan dua kali antre,” ungkap salah seorang pemain minyak yang ditemui Rasel.

Dengan pembatasan pembelian yang dilakukan pihak SPBU, maksimal 20 liter per mobil. Tidak menghalangi para “pemain minyak” untuk berbisnis.

“Kalau bisa melobi petugas (SPBU), sudah diisi 20 liter. Dilepas dulu selangnya, lalu diisi lagi 20 liter. Sekali antre dua kali isi,” akunya. (yoh/sak)

Kategori :