BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Gerakan gotong royong membersihkan lingkungan untuk pemberantasan sarang nyamuk terbukti ampuh tekan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Bengkulu Selatan.
Kemudian gencarnya petugas DInas Kesehatan Bengkulu Selatan membagikan bubuk abate kepada masyarakat untuk membasmi jentik nyamuk juga menjadi salah satu faktor turunya kasus DBD. Data Dinkes BS periode Januari-September 2022, tercatat ada 186 kasus DBD. Belum ada laporan kasus baru yang masuk. “Berkat upaya bersama pemerintah daerah melibatkan seluruh elemen masyarakat, kasus baru DBD bisa ditekan. Terbukti terjadi penurunan kasus yang signifikan,” terang Plt Kepala Dinkes BS, Didi Ruslan M.Si. BACA JUGA:Gaungkan Semangat Gotong Royong Didi menyebut cara yang paling efektif mencegah dan menekan kasus DBD dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola 3M (mengubur, menguras dan menutup) media penampungan air, serta menghindari gigitan nyamuk. “Dengan hanya mengandalkan fogging bukan cara terbaik mengatasi DBD. Kami terus mengimbau warga menjaga kebersihan lingkungan,” terang Didi. Sebelumnya Pemda Bengkulu Selatan (BS) sudah mencanangkan Jumat bersih dan gerakan serentak Pengendalian Sarang Nyamuk (PSN). Kegiatan dikemas dalam program gotong royong (Goro) yang diikuti semua jajaran sampai tingkat desa.Gerakan ini tak lain untuk menjaga kebersihan dan menggerakkan kepedulian masyarakat akan kebersihan lingkungan serta pencanangan. Dalam kegiatan ini, Bupati BS Gusnan Mulyadi dan Wabup H. Rifai, serta Sekda Sukarni dan jajaran OPD turun langsung melakukan gerakan serentak mengadakan kebersihan lingkungan. BACA JUGA:DBD Terus Bertambah, Pemkab Bengkulu Selatan Canangkan Gerakan Serentak PSN “Kegiatan ini sebagai gerakan serentak dalam Jumat Bersih. Ini merupakan rangkaian kegiatan untuk menghindari munculnya penyakit DBD, yang akhir-akhir ini terus mewabah,” ujar Bupati Gusnan Mulyadi yang memimpin langsung kebersihan di wilayah Kecamatan Pino Raya beberapa waktu lalu. Sementara itu, Wabup H. Rifai yang memantau langsung wilayah Kecamatan Pasar Manna juga menuturkan bersama-sama para petugas kebersihan, sukarelawan, jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) serta TNI/Polri dan para pelajar, ikut serta terlibat kebersihan untuk pemberantasan sarang nyamuk.
"Dilaksanakan Jumat bersih ini untuk membersihkan lingkungan masing-masing. Agar lingkungan tidak menjadi kotor serta tidak menjadi sarang nyamuk. Sebab, kasus DBD saat ini sudah masuk kejadian luar biasa,” kata Wabup Rifai.
Selain itu, Wabup meminta seluruh elemen untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. Melalui gerakan Jumat Bersih mengajak semua pihak untuk semakin sadar dan peduli dengan kebersihan lingkungan serta persoalan sampah, yaitu buang sampah pada tempatnya. Serta, upaya mencegahan penyakit DBD dengan menerapkan 3M plus.
“Gerakan ini semua dilakukan untuk menjaga kebersihan bersama, dan apa yang sudah dicanangkan oleh Bupati dalam hal ini menjaga kebersihan lingkungan guna mewujudkan Kabupaten Sehat," paparnya. (one)