BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM – Temuan Korwil PKH Bengkulu, Fauzan Agusta SP, terkait penyaluran bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) 2023 di Kabupaten Bengkulu Selatan dalam bentuk sembako, diduga mengangkangi Surat Edaran (SE) Mensos Nomor S-171/MS/BS.00.01/2/2023.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Korwil PKH Bengkulu Temukan Dugaan Penyimpangan Bansos BPNT 2023 di Bengkulu Selatan
Terlebih Mensos RI, Tri Rismaharini telah menegaskan, bansos PKH maupun BPNT di tahun 2023 dalam bentuk tunai. Artinya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima uang tunai, bukan paket sembako.
BACA JUGA:12 Terduga Pelaku Tragedi Berdarah di Pantai Pasar Bawah Dibekuk: 2 Warga Kayu Kunyit & 2 Warga Tj Mulia Tsk
Tak hanya perubahan fisik bantuan, temuan Korwil PKH, perubahan skema dari uang tunai ke paket sembako juga diduga telah terjadi praktik markup.
Dari hasil kalkulasi para KPM, total harga sembako yang diterima hanya sebesar Rp330 ribu, bukan Rp400 ribu atau alokasi tahap pertama Januari dan Februari pencairan BPNT 2023.
BACA JUGA:Waspada Uang Palsu, Tahun ini ditemukan 104 Lembar Uang Palsu Beredar di Bengkulu
Dijelaskan Fauzan, sebelum mendapat temuan ini, mereka datang dari Kota Bengkulu ke Bengkulu Selatan karena adanya dugaan intimidasi KPM agar menerima sembako, bukan uang tunai.
BACA JUGA:Hebat....! Bengkulu Raih Penghargaan Digital Government Award 2023
“Sebelumnya kami mendapatkan laporan dari para KPM bahwa dalam penyaluran BPNT kali ini mereka masih diarahkan untuk ambil sembako, bukan uang tunai sebagaimana instruksi Kemensos RI dalam SE terbarunya.
BACA JUGA:Wujudkan Kaur Berseri, Bupati Kaur Prioritaskan 5 Program Ini
Setelah kami terjun ke lapangan, memang betul ada KPM yang mengaku dipaksa membeli sembako di titik tertentu,” tegas Fauzan kepada Raselnews.com.
Jika menolak, KPM diancam dicoret dari penerima bansos.
BACA JUGA:Dinsos Bengkulu Selatan Mengaku Sulit Evekuasi ODGJ
Karena itulah, dengan terpaksa, KPM menerima paket sembako.
Paket itu berisi 2 kemasan beras masing-masing 12 Kg, 15 butir telur ayam, 1 kaleng ikan kemasan kecil, sirop 1 botol, 2 Kg tepung terigu, dan 1 Kg minyak goreng.
BACA JUGA:Pembeli Pertamax Sepi, Pengusaha Pertashop di Kaur Ungkap Biang Keroknya
“Bansos BPNT itu sebulan Rp 200 ribu. Kalau 2 bulan artinya Rp 400 ribu.
Tapi jumlah paket sembako yang diterima para KPM setelah ditotalkan hanya berkisar Rp330 ribu,” ungkap Fauzan.
BACA JUGA:Ngantor di Desa, Bupati Lakukan One Day Service
Dari hasil temuan di lapangan lanjut Fauzan, permainan ini diduga sudah diatur secara baik dan melibatkan banyak pihak.
Hanya saja, KPM ternyata tidak bisa diarahkan. KPM tetap menuntut BPNT 2023 dalam bentuk uang, bukan sembako yang harganya tidak senilai Rp400 ribu.
BACA JUGA:Ini Kronologis Pembunuhan di Pantai Pasar Bawah
“Jadi, sembako ini sudah disiapkan. Jadi KPM tidak sempat lagi melihat uang mereka ketika hendak mengambil di BRILink.
KPM langsung diarahkan untuk mengambil paket sembako yang memang sudah disiapkan. Ya KPM terima saja.
BACA JUGA:Kisruh RSHD Manna Kian Panas, Giliran Dokter Spesialis Tuntut Audit Manajemen
Apalagi mereka sudah mendapatkan penegasan (ambil sembako) yang mengarah pengancaman,” ungkap Korwil PKH Bengkulu ini.
Terpisah salah seorang KPM BPNT 2023, penerima paket sembako, membenarkan jika harga paket tersebut senilai Rp330 ribu.
BACA JUGA:TERLALU!!! Dinsos Bengkulu Selatan Sebut BRILink Mengakui Menarik Biaya Penyaluran Bansos BPNT 2023