BENGKULU SELATAN, RASELNEWS.COM - Ancaman El Nino dan kemarau di Inondesa kian nyata.
Indeks El Nino Southern Oscillation (ENSO) sudah melampaui rentang netral. Rentang ENSO netral sudah terlampaui sejak bulan Maret hingga April 2023.
Kondisi ini terus berkembang hingga menuju El Nino positif pada bulan Juni 2023.
BACA JUGA:Dampak El Nino dan Kemarau di Bengkulu, Warga Talang Padang Ngambil Air Bersih di Sumur Jepang
BACA JUGA:Parah, Dampak El Nino dan Kemarau di Indonesia, 24 Desa di Bengkulu Krisis Air Bersih
Kondisi ini menggambarkan fenomena El Nino atau naiknya suhu permukaan air laut di Indonesia semakin mengancam.
Kondisi ini diperparah lagi dengan terjadinya kemarau di sejumlah wilayah di Indonesia.
Akibatnya suhu udara semakin terasa panas, terutama pada siang hari.
Berdasarkan peringatan yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ancaman El Nino di Indonesia sudah mulai terjadi sejak Juni 2023.
BACA JUGA:Dampak El Nino 19 Daerah Di Indonesia Kemarau, Empat Di Sumatera, Bengkulu Terparah
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, selain ancaman El Nino, kekeringan mulai melanda sejumlah daerah. Bahkan bencana kekeringan ini berpotensi meluas ke beberapa wilayah di Indonesia.
Ini disebabkan oleh adanya Indian Ocean Dipole (IOD) yang semakin menguat ke arah positif.
Kondisi pergerakan ENSO dan IOD menguat ke arah positif pada bulan Juni 2023, akan menyebabkan keadaan Indonesia semakin kering daripada fenomena El Nino atau IOD positif yang tidak terjadi secara bersamaan.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siaga El Nino, Pompa Air Mulai Disiapkan
BACA JUGA:Dampak El Nino, Puluhan Hektar Sawah di Bengkulu Selatan Kekeringan, Tim URC CintaBS Bergerak
"Berdasarkan prediksi pada bulan Maret lalu indeks ENSO semakin menguat, bahkan terdeteksi juga adanya IOD yang juga semakin menguat ke arah positif," ujar Dwikorita Karnawati saat konferensi pers secara virtual, belum lama ini.
Berdasarkan pantauan BMKG, suhu atau temperatur anomali di Samudera Pasifik menunjukkan angka 0,8 derajat celcius, mendekati angka 1 derajat celcius.
BACA JUGA:Bukan Penurunan Produksi , Ini Ancaman Besar El Nino Terhadap Kelapa Sawit
BACA JUGA:Dinas Kesehatan Seluma Ingatkan Masyarakat Bahaya Cuaca Panas akibat El Nino
Angka tersebut berdasarkan hasil pengamatan indeks ENSO yang dilihat dari skala mingguan per 4 Juni 2023 pada suhu muka laut di wilayah Nino3,4 dan terus mengalami peningkatan.
"Suhu atau temperatur anomali di samudera pasifik semakin panas, saat ini sudah mencapai 0,8 derajat celcius," katanya.
Kondisi akan semakin berbahaya jika suhu anomali di Samudera Pasifik terus menyentuh angka 1 derajat celcius.
BACA JUGA:El Nino Mengancam Indonesia! Pemerintah Imbau 32 Provinsi Ini Waspadai Krisis Pangan
BACA JUGA:Kemarau, Pemerintah Desa Tanggo Raso Beli Air Untuk Masyarakat
Kondisi ini akan memicu terterjadinya El Nino moderat. Dan kondisi saat ini mendekati, peluang terjadinya El Nino moderat di bulan Juni bahkan diprediksi sudah 80 persen.
Sebelumnya pada bulan Maret 2023 prediksi akan terjadinya El Nino moderat hanya 60 persen. Artinya sudah terjadi peningkatan sebesar 20 persen.
BACA JUGA:Kemarau, Warga Kesulitan Air Bersih, Ini Daftar Daerah Di Bengkulu Selatan yang Krisis Air Bersih
BACA JUGA:Warga Bengkulu Harus Bersabar, Musim Kemarau masih Panjang, BMKG Prediksi Puncak Kemarau Pada Juli
"Prediksi kami awalnya lemah, namun setelah bulan Juni diprediksi akan menguat hingga mencapai El Nino moderat," tuturnya.
Menyikapi fenomena El Nino dan musim kemarau, masyarakat harus waspada sejak dini.
Terutama soal cadangan air bersih dan persediaan makan. Kemudian yang juga harus diantisipasi persoalan kebakaran lahan dan hutan (Karhutlah).
BACA JUGA:Catat! Pemprov Bengkulu Sebut Calon Haji Cadangan Tidak Dikenakan Biaya Tambahan
BACA JUGA:Pengumuman! Higgs Domino Island Benar Benar Tutup Jika Hal Ini Terbukti, Buktikan Saja
Karena curah hujan baru akan diprediksi terjadi pada September 2023, itupun intensitasnya masih di bawah normal.
Ciri ciri hujan belum akan terjadi normal adalah langit di sejumlah wilayah Indonesia semakin berwarna cokelat hingga cokelat kehitaman.
Berdasarkan prediksi BMKG pada bulan September 2023 hujan sudah terjadi, tetapi intensitasnya masih sangat rendah, yakni 0 hingga 20mm/bulan di beberapa wilayah Indonesia.