JAKARTA, RASELNEWS.COM - Haji mabrur adalah istilah yang menggambarkan haji yang diterima oleh Allah SWT.
Secara syar'i, haji mabrur adalah haji yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya, dengan mematuhi syarat-syarat, rukun, dan wajib haji, serta menjauhi hal-hal yang dilarang (muharramat), dengan konsentrasi dan penghayatan yang mendalam, semata-mata didorong oleh iman dan harapan ridha Allah SWT.
BACA JUGA:Duka 142 Jemaah Haji Tambahan di Bengkulu: Biaya Pesawat Rp7,7 Juta Wajib Ditanggung Sendiri
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah SAW menjelaskan pahala atau balasan bagi para jamaah haji yang mencapai predikat mabrur.
Beliau bersabda, "Tidak ada balasan yang pantas bagi haji yang mabrur kecuali surga." (HR. Bukhari).
Predikat mabrur adalah hak prerogatif Allah SWT untuk diberikan kepada hamba-Nya yang dikehendaki-Nya.
Namun, seseorang yang mencapai haji mabrur pasti memiliki ciri-ciri khusus.
BACA JUGA:Karena Sang Istri Paula, Baim Wong Gagal Berangkat Haji, Kisahnya Bikin Terharu
Rasulullah SAW juga pernah memberikan petunjuk atau ciri-ciri bagi setiap individu yang mencapai predikat mabrur dalam hajinya. Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab Musnad.
Beliau bersabda, "Para sahabat bertanya, 'Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?' Rasulullah menjawab, 'Memberikan makanan dan menyebarkan kedamaian.'"
Meskipun hadis ini dianggap lemah (munkar syibhul maudhu') oleh Abu Hatim dalam kitab Ilal ibn Hatim, terdapat riwayat lain yang dinyatakan marfu' (bersanad hingga Rasulullah) dan memiliki banyak syawahid (saksi-saksi lainnya).
BACA JUGA:Jemaah Haji Asal Bengkulu Kedapatan Bawa Barang Terlarang, Petugas: Sudah Disingkirkan
Bahkan, hadis ini dianggap memiliki sanad yang sahih oleh Al-Hakim dalam kitab Mustadrak, meskipun tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Hal ini juga dikutip oleh Imam Badrudin Al-Aini dalam kitab Umdatul Qari.
Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur, dan beliau menjawab, "Memberikan makanan dan berbicara dengan sopan."
Dari dua hadis di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga tanda mabrurnya haji seseorang:
BACA JUGA:Catat! Pemprov Bengkulu Sebut Calon Haji Cadangan Tidak Dikenakan Biaya Tambahan
1. Berbicara dengan kata-kata yang baik dan sopan (thayyibul kalam)
2. Menyebarkan kedamaian dan kedamaiannya (ifsya'us salam)
3. Memiliki kepedulian sosial dengan memberi makan kepada orang yang lapar (ith'amut tha'am)
BACA JUGA:Camkan! Nabi Muhammad Sebut Ada 4 Kriteria Memilih Pemimpin
Dari tiga ciri ini, dapat disimpulkan bahwa predikat mabrur yang dicapai oleh seorang yang menjalankan ibadah haji tidak hanya memberikan dampak pada kehidupan individu tersebut, tetapi juga memiliki dampak yang besar dalam aspek sosial di lingkungan orang yang melaksanakan haji tersebut. Wallahu a‘lam. (red)