Alponso mengatakan, bukan hanya persoalan pembayaran bagi hasil perkebunan plasma saja yang membelit PT KGS, namun juga ada kewajiban lain yang belum dipenuhi pihak perusahaan yakni pembangunan kebun plasma.
BACA JUGA:Ini Penyebab Mengapa Wanita Tampak Lebih Cepat Tua Dibanding Pria
BACA JUGA:Tips Menjadi Suami yang Romantis ala Rasulullah SAW
Alponso mengaku juga mendapat informasi bila pihak perusahaan nunggak cicilan kredit di BRI Raya Tbk. Padahal ribuan serifikat milik petani plasma ikut tergadai sebagai agunan pinjaman itu.
"Ini harus cepat disikapi oleh perusahaan jangan sampai memancing masalah dengan petani plasma yang merupakan mitra mereka," ungkapnya.
BACA JUGA:ASTAGA! Lawan Chat Mesum Guru SMA di Bengkulu Selatan dan Om Ganteng Diduga Siswi SMA yang Sama
BACA JUGA:Peristiwa Adik Tikam Kakak di Kaur: Kades Ungkap Fakta Baru, Pelaku Masih Diburu
Sementara itu terkait pemortalan jalan di Desa Sinar Banten Kecamatan Nasal, sampai kemarin belum ada penyelesaian.
Perwakilan masyarakat yang memasang portal jalan menuju kawasan perkebunan kelapa sawit PT KGS mengaku hingga kemarin pihaknya masih melarang mobil perusahaan yang ingin mengangkut hasil panen melintas di jalan itu.
"Masih belum ada kepastian, akses belum kami buka, tadi sempat pertemuan tapi petinggi - petinggi tidak hadir sehingga tidak bisa menyimpulkan," ujarnya. (red)