RASELNEWS.COM - Indonesia dikenal sebagai salah satu penghasil alpukat terbesar di Asia. Buah yang memiliki nama latin Persea americana ini tidak hanya terkenal karena rasanya yang lezat, tetapi juga dianggap mampu menurunkan kolesterol dan tekanan darah tinggi.
Namun, apakah ini sekadar mitos atau benar adanya? Mari kita bahas lebih lanjut.
Gaya hidup yang kurang sehat menjadi salah satu penyebab utama tingginya kasus kolesterol dan tekanan darah tinggi di Indonesia.
BACA JUGA:Bunga Matahari dan Semangka Gagal, Kini Tanam Alpukat
Sayangnya, kesadaran masyarakat untuk memantau dan mengontrol kondisi ini masih rendah, terutama karena keduanya seringkali tidak menunjukkan gejala.
Berkaitan dengan isu tersebut, beredar informasi bahwa alpukat dapat membantu menurunkan kolesterol dan darah tinggi. Benarkah demikian?
BACA JUGA:Manfaat dan Cara Menanam Miracle Fruit, Si Buah Ajaib yang Baik Bagi Kesehatan
Kolesterol dalam tubuh sebenarnya terdiri dari dua jenis, yaitu kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL).
Pola makan, terutama jenis lemak yang dikonsumsi, sangat memengaruhi proporsi kedua jenis kolesterol ini. Jika kadar LDL meningkat, risiko gangguan kesehatan akan naik. Sebaliknya, jika kadar HDL meningkat dan LDL menurun, kondisi ini dianggap lebih sehat.
Alpukat adalah sumber lemak tak jenuh tunggal, jenis lemak yang dapat membantu meningkatkan kadar HDL dan menurunkan LDL.
BACA JUGA:Miracle Fruit Buah Ajaib! Apapun Dimakan Pasti Terasa Manis, Cocok yang Takut Makan Obat
Mengganti asupan lemak jenuh (yang banyak terdapat pada makanan seperti gorengan, daging berlemak, dan santan) dengan lemak tak jenuh dari alpukat bisa menjadi langkah tepat untuk mendukung kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Namun, penting untuk memperhatikan porsi konsumsi alpukat. Meskipun sehat, alpukat juga tinggi kalori. Dalam 100 gram alpukat, terdapat sekitar 6,5 gram lemak.
Jika kebutuhan lemak harian seseorang adalah sekitar 60 gram, konsumsi alpukat sebaiknya disesuaikan dengan total asupan lemak dari sumber lain.
BACA JUGA:Dianggap Gulma, Ini Manfaat Buah Ciplukan untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
Mengonsumsi sekitar 200 gram alpukat per hari umumnya sudah cukup tanpa menambah kelebihan lemak.
Kuncinya adalah mengganti sumber lemak jenuh dengan lemak tak jenuh dari alpukat, bukan menambahkan alpukat di atas asupan lemak yang sudah berlebih. Dengan cara ini, manfaat alpukat dapat diperoleh secara optimal.
Kesimpulannya, fakta menunjukkan bahwa alpukat memang dapat membantu menurunkan kolesterol dan darah tinggi, asalkan dikonsumsi dalam porsi yang tepat dan dengan pengolahan yang sehat.
BACA JUGA:Mengigau Sebuah Fenomena Umum Terjadi, Ini Penyebabnya Menurut Ahli
Jadi, jangan ragu untuk memasukkan alpukat ke dalam pola makan sehari-hari. Jangan lupa, pilih alpukat berkualitas baik, konsumsi dengan porsi yang bijak, dan tetap jaga gaya hidup sehat secara keseluruhan. (**)