BMW Tinggalkan Kendaraan Listrik, Tahun 2028 Produksi Mobil Hidrogen Secara Massal

Jumat 31-01-2025,15:21 WIB
Reporter : Andri Irawan
Editor : Andri Irawan

RASELNEWS.COM - BMW membuat keputusan mengejutkan dengan mengumumkan mereka akan meninggalkan kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) dan beralih sepenuhnya ke kendaraan berbasis hidrogen (fuel cell EV).

Mulai tahun 2028, BMW berencana memproduksi kendaraan hidrogen secara massal, menandai babak baru dalam upaya mereka menuju mobilitas ramah lingkungan.

BACA JUGA:Honda EVCF, Mobil Baru Tanpa Bensin dan Listrik Meluncur Tahun Ini, Full Berbahan Bakar Hidrogen

Keputusan ini mencerminkan keyakinan BMW bahwa hidrogen adalah solusi yang lebih fleksibel dan efisien dibandingkan baterai, terutama untuk kebutuhan mobilitas jarak jauh dan kendaraan berat.

Kendaraan berbasis hidrogen memiliki waktu pengisian bahan bakar yang singkat dan jarak tempuh yang panjang, mencapai hingga 600 km hanya dengan beberapa kilogram hidrogen.

Keunggulan ini sulit ditandingi oleh kendaraan berbasis baterai yang memerlukan waktu pengisian lebih lama dan memiliki keterbatasan kapasitas.

BACA JUGA:Resmi Meluncur, SUV Mewah dan Paling Hemat di Dunia! Honda CR-V Turbo Hidrogen e:FCEV

Langkah ini juga dipengaruhi oleh tantangan besar yang dihadapi BMW di China, pasar otomotif terbesar dunia. Pada 2024, penjualan BMW di China mengalami penurunan drastis, tertekan oleh produsen lokal yang menawarkan kendaraan listrik berbaterai dengan harga lebih terjangkau.

Ribuan mobil BMW dilaporkan tidak terjual, menjadi momentum bagi perusahaan untuk mengubah strategi agar tetap relevan di pasar global.

Untuk menghindari persaingan langsung dengan produsen kendaraan listrik berbaterai asal China, BMW memutuskan untuk fokus pada segmen teknologi hidrogen.

BACA JUGA:Mobil Listrik Terancam! Jepang Ciptakan Teknologi Pemusnah Mobil Listrik, Mobil Berbahan Bakar Hidrogen

Segmen ini memiliki potensi besar di kategori kendaraan berat, SUV jarak jauh, dan mobil premium, yang belum sepenuhnya dijelajahi oleh produsen mobil listrik China.

Keputusan BMW untuk memproduksi mobil berbahan bakar hidrogen secara massal ini tidak datang tiba-tiba. Mereka telah mengembangkan teknologi hidrogen sejak 1979, bekerja sama erat dengan mitra strategis seperti Toyota.

Kolaborasi ini menghasilkan teknologi fuel cell generasi ketiga yang lebih efisien, hemat biaya, dan memiliki jarak tempuh lebih jauh. Dengan pengalaman ini, BMW optimis dapat membawa kendaraan hidrogen ke pasar global.

BACA JUGA:Skutik Listrik BMW CE 04 2024 Hadir dengan Varian Warna Baru, Harganya? Pikir 2 Kali Deh

Apalagi BMW memandang hidrogen sebagai pelengkap, bukan pengganti teknologi baterai. Hidrogen dianggap ideal untuk kendaraan berat dan kondisi penggunaan jarak jauh yang sulit dicapai oleh kendaraan berbaterai.

Selain itu, hidrogen juga dilihat sebagai bagian penting dalam ekosistem energi global. Hidrogen hijau, yang dihasilkan dari energi terbarukan seperti angin dan matahari, dapat digunakan untuk menyimpan surplus energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

BACA JUGA:Mobil Baru Ini Siap Geser Mobil Lama di Indonesia, Pesaing BMW X1, Harga Jauh Lebih Murah

Namun, adopsi teknologi hidrogen menghadapi tantangan besar, terutama infrastruktur pengisian bahan bakar yang masih sangat terbatas di berbagai negara.

Meski demikian, BMW percaya dengan dukungan kebijakan global dan industri, pembangunan infrastruktur ini akan semakin dipercepat, terutama di Eropa, Jepang, dan Korea Selatan.

Platform Fleksibel BMW

BACA JUGA:BMW Indonesia Luncurkan New BMW Seri 3 Touring, Desain Dinamis dan Teknologi Canggih

Kendaraan hidrogen BMW akan menggunakan platform Neue Klasse, yang dirancang fleksibel untuk mendukung kendaraan berbasis baterai maupun hidrogen tanpa memerlukan perubahan besar.

Dengan fleksibilitas ini, BMW dapat menyesuaikan produksi sesuai kebutuhan pasar dan infrastruktur di setiap wilayah.

Sementara itu uji coba global BMW X5 berbasis hidrogen menunjukkan hasil positif, dengan performa yang andal dan diterima baik oleh publik.

BACA JUGA:BMW G 310 CR 2025, Roadster Serba Guna dan Tangguh, Kombinasi Teknologi dan Desain Mengagumkan

BMW optimis bahwa langkah ini akan menjadi dasar kuat untuk meluncurkan generasi baru kendaraan hidrogen pada 2028.
Meski perjalanan ini penuh risiko dan memerlukan waktu panjang, BMW percaya bahwa investasi di teknologi hidrogen adalah langkah strategis untuk masa depan.

Pada akhirnya, fokus BMW pada hidrogen tidak hanya tentang inovasi teknologi tetapi juga visi besar untuk menjawab tantangan mobilitas dan energi global.

BACA JUGA:BMW Resmi Luncurkan Mobil Termurah, Mampu Jelajah 474 KM Sekali Isi Daya, BYD dan MG Tercengang

Dengan mengambil jalur berbeda dari kebanyakan produsen, BMW berharap dapat memimpin dalam solusi mobilitas berkelanjutan. Langkah ini adalah bukti keberanian BMW untuk menghadirkan masa depan yang lebih hijau dan beragam dalam teknologi otomotif. (**)

Kategori :