BENGKULU SELATAN, RASELENEWS.COM – Dinas PUPR Kabupaten Bengkulu Selatan mencatat hampir 90 persen fasilitas air gravitasi dan sumur bor yang tersebar di 11 kecamatan rusak.
Kerusakan yang terjadi bervariasi. Mulai dari pipa pecah, saluran tersumbat, hingga mesin yang tidak berfungsi. Penyebab utama kerusakan ini adalah minimnya perawatan dari masyarakat terhadap fasilitas sumber air tersebut.
BACA JUGA:Dinas PUPR Kaur Pasikan Pembangunan Jalan Trans Tanjung Agung Kaur Dilanjutkan di Tahun 2025
Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Bengkulu Selatan, Rendra WS, SP menegaskan setiap kecamatan memiliki fasilitas sumur bor dan air gravitasi bantuan pemerintah.
Hanya saja sayangnya, sebagian besar fasilitas tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah.
BACA JUGA:Tahun 2025, Dinas PUPR Bengkulu Selatan Terima DAK Rp 43 Miliar! Prioritas Bangun Jalan di 4 Lokasi
“Bangunan ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih. Namun, karena kurangnya pemeliharaan, kini hampir 90 persen mengalami kerusakan. Ini perlu perhatian serius,” ujar Rendra.
Kerusakan terjadi karena kurangnya perawatan oleh masyarakat sebagai pengguna. Seiring waktu, kerusakan bertambah parah hingga mengganggu seluruh sistem, menyebabkan masyarakat kembali mengalami kesulitan mendapatkan air bersih.
BACA JUGA:Kementerian PUPR Rekrut Puluhan Ribu CPNS dan PPPK 2024, Tenaga Teknis Tersenyum Lebar
“Padahal fasilitas ini disediakan tanpa biaya bagi masyarakat. Namun, akibat kelalaian dalam pemeliharaan, kini banyak yang tidak bisa lagi digunakan,” tambahnya.
Saat ini, pihak Dinas PUPR terus melakukan pemantauan dan pendataan terhadap fasilitas yang rusak. Hasil pendataan ini nantinya akan dilaporkan ke pemerintah pusat agar dapat diusulkan untuk perbaikan atau pembangunan kembali.
BACA JUGA:Duh! Proyek Jalan di Bengkulu Selatan Tak Kelar, Kadis PUPR: Tidak Usah Terlalu Dibahas
Rendra juga mengimbau masyarakat yang masih memiliki fasilitas air yang berfungsi agar merawatnya dengan baik.
“Sanitasi dan sumber air bersih menjadi perhatian utama pemerintah pusat. Jika fasilitas ini rusak dan harus dibangun ulang, anggaran yang dibutuhkan tidak sedikit,” harapnya. (**)