Satu Pasien Meninggal, DLH Ditutup Sementara
TAIS - Satu pasien positif covid-19 asal Kecamatan Air Periukan dinyatakan meninggal dunia. Pasien yang sempat dirawat di RSM Yunus Bengkulu ini meninggal dunia setelah sempat dirawat beberapa hari karena mengalami sesak napas. Namun kondisinya yang terus melemah menyebabkan pasien meninggal dunia di RSM Yunus Bengkulu.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Seluma, Ahmad Tavip, SIP, membenarkan hal tersebut. “Hari ini (kemarin) kami mendapatkan konfirmasi dari RSM Yunus bahwa ada satu pasien positif covid-19 yang meninggal dunia. Kami diminta mempersiapkan pemakanan dan berkoordinasi dengan kecamatan dan desa setempat,” tegasnya.
Ahmad Tavip mengatakan pihaknya masih melakukan tracking terhadap keluarga pasien yang meninggal dunia tersebut. Proses tracking untuk memastikan apakah keluarga korban ada yang tertular atau tidak.
"Untuk keluarga pasien yang meninggal dunia sudah menjalani tes swab, tinggal menunggu hasilnya. Selain satu pasien meninggal dunia, Dinas Kesehatan juga mengonfirmasi satu ASN Seluma di Dinas Lingkungan Hidup positif covid-19. Seluruh ASN dilakukan tes swab,” ungkap Ahmad Tavip.
Sementara itu guna mempermudah proses tracking pasien covid-19 di Dinas Lingkungan Hidup (DLH), kantor tersebut akan ditutup selama tiga hari kedepan. “Seluruh ASN dan honorer sudah dilakukan swab guna memutus mata rantai penyebaran covid-19,” ungkap Ahmad Tavip.
Sementara itu, isolasi mandiri bagi ASN DLH Seluma dilakukan dengan menerapkan sistem piket. Hal itu agar pelayanan di kantor tersebut tetap berjalan seperti biasa.
Disampaikan Ahmad Tavip, satu pejabat eselon IV lingkungan DLH Seluma diketahui terpapar Covid-19. Pejabat yang dinyatakan positif Covid-19 diketahui warga kota Bengkulu dan besar kemungkinan, terpapar saat berada di Kota Bengkulu. “Bukan warga Seluma, namun bekerja di Seluma. Jadi mau tidak mau kita harus telusuri kemungkinan kontaknya dengan ASN di kantornya bertugas,” pungkasnya. (rwf)
Sumber: