Waspadai Penyebaran Covid-19 di Pasar Tradisional

Waspadai Penyebaran Covid-19 di Pasar Tradisional

BENGKULU - Pasar Panorama menjadi sorotan di tengah pandemi Covid-19 karena menjadi salah satu penyumbang angka kasus corona di Provinsi Bengkulu. Minimnya penerapan protokol kesehatan (prokes) di lingkungan pasar menjadi salah satu penyebab.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Hamka Sabri, mengatakan untuk mencegah penyebaran covid-19 di lingkungan pasar tradisional, kebersihan pasar harus diperhatikan. “Pedagang dan pembeli harus menerapkan prokes. Produk yang dijual juga harus aman dan sehat,” tegas Hamka usai Rapat Koordinasi Pasar Tanggap Covid-19 dan Pasar Sehat Tahun 2021, Senin (19/4).

Pemerintah, sambung Hamka, akan menurunkan Tim Satgas Penanganan Covid-19 ke pasar dan pusat keramaian lainnya untuk melakukan pengawasan dan pembinaan penerapan prokes. “Sebelumnya di Bengkulu terdapat klaster pasar dan saat ini sudah tidak ada. Namun untuk mencegah kasus yang sama, pengawasan akan diperketat lagi," ujar Hamka.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, mengatakan pada April 2021, ada peningkatan kasus positif covid-19. Hingga kemarin terdapat 28 pasien kasus Covid-19 yang dirawat inap di RSM Yunus Bengkulu. Peningkatan kasus juga terjadi di RS Kota Bengkulu. “Ini peringatan bagi Satgas Covid-19. Di Bengkulu pada April 2021 ini terjadi peningkatan kasus,” tegas Herwan.

Terkait klaster pasar, Herwan menyebut belum ditemukan meski upaya pencegahan perlu dilakukan. Salah satunya mengoptimalkan kembali 30 pasar sehat. Pasar sehat merupakan salah satu indikator untuk menentukan kabupaten/kota sehat. Saat ini di Bengkulu terdapat 30 pasar sehat yang dibangun menggunakan dana pusat. “Berkaitan dengan kabupaten/kota sehat, ada 3 kabupaten/kota yang sering dinobatkan menjadi terbaik. Yakni Kota Bengkulu, Rejang Lebong dan Bengkulu Selatan,” tuntas Herwan. (cia)

Sumber: