Jalani Isolasi Mandiri, Wajib Dijamin!
Barli: Jangan Hanya Sosialisasi dan Imbauan
KOTA MANNA - Perhatian pemerintah terhadap pasien covid-19 dinilai mulai berkurang. Hal itu terlihat dari perbedaan mencolok di awal “perang” terhadap pandemi covid-19, yang sudah berjalan lebih dari setahun.
Di awal ditemukannya pasien covid-19 di BS, pemerintah begitu perhatian dengan warga. Pasien yang menjalani isolasi mandiri sering mendapatkan bantuan obat-obatan, vitamin, buah dan berbagai makanan, meski hanya digantung di pagar untuk kemudian diambil oleh warga yang menjalani isolasi.
Namun kondisi berbeda setelah banyak ditemukan warga yang terpapar covid-19. Bahkan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri seperti tidak diberi jaminan oleh pemerintah. Jangankan diberi makanan sehat dan vitamin, perawatan medis juga seperti tidak ada.
Petugas yang mengawasi pasien isolasi mandiri hanya datang berdiri di halaman rumah, kemudian bertanya dan mengambil foto. Selanjutnya, tidak ada bantuan vitamin ataupun obat-obatan. “Pernah ada, kata petugas kalau butuh obat dan vitamin, ambil di puskesmas. Makanya saya minta kepada anak saya untuk mengambil obat dan vitamin itu, ternyata malah tidak ada,” ungkap salah seorang warga Kecamatan Pasar Manna yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
Hampir dua pekan menjalani isolasi, dia mengaku hanya mendapatkan beberapa lembar masker yang diberikan petugas yang memantaunya. “Pernah cuman masker satu lembar yang diberi. Selain itu, tidak ada,” ungkap lelaki paruh baya tersebut.
Menyikapi kondisi yang ada, Ketua DPRD BS, Barli Halim, SE juga turut menyoroti berkurangnya kepedulian Pemda terhadap pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri. Dia menilai Pemda seharusnya bertanggung jawab terhadap warga yang terpapar Covid-19.
“Keselamatan warga adalah tanggung jawab pemerintah,” tegas Barli. Dia meminta tindakan yang dilakukan Pemda dalam memerangi Covid-19 tidak hanya sosialisasi dan imbauan. Tapi diperlukan tindakan nyata terhadap penanganan masyarakat yang terpapar Covid-19.
Grafik Covid-19 di BS terus meningkat yang artinya jumlah warga yang terpapar Covid-19 terus bertambah. “Selain pasien yang dirawat di rumah sakit, pasien yang menjalani isolasi mandiri seharusnya dikontrol oleh Pemda. Jangan sampai pasien yang sedang isolasi mandiri tidak dipantau dan dibiarkan saja,” ujar Barli.
Penanganan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri lantaran terbatasnya penampungan rawat inap rumah sakit, harus juga ditanggulangi dengan kesiapan perawatan. Barli mengaku akan segera memanggil pihak terkait yang menangani pasien Covid-19. Hal itu untuk meminta penjelasan terkait penanganan pasien Covid-19.
“Dalam waktu dekat kami akan memanggil pihak Pemda terkait penanganan pasien Covid-19. Kami akan meminta supaya pasien Covid-19 yang melaksanakan isolasi mandiri juga dapat diberi perawatan,” tutup Barli. (yoh)
Sumber: