Sawah Rusak, Enam Perahu Belum Ditemukan

Sawah Rusak, Enam Perahu Belum Ditemukan

KAUR - Luapan beberapa sungai di Kota Bintuhan Kabupatan Kaur beberapa hari lalu, masih menyisakan sejumlah dampak. Selain rumah penduduk yang digenangi air, perahu nelayan hingga kini belum ditemukan setelah dihanyutkan banjir.

Bukan hanya itu, puluhan hektar sawah di beberapa titik Kota Bintuhan mengalami kerusakan. Bahkan ada sawah yang gagal panen karena padi yang sudah berbuah rusak disapu banjir bandang. Meski merugi, warga masih dapat kembali bertanam mengingat umur padi yang masih muda.

"Ya banyak yang rusak. Sebagian harus tebar benih lagi karena umur padi masih muda banyak yang tertutup lumpur. Kita sudah dapat laporan ini. Namun jumlah pastinya masih dihitung mungkin puluhan hektar," ujar Kepala Dinas Pertanian Kaur, Nasrur Rahman S.Hut, M.Si.

Disampaikan Nasrur, kerugian yang dialami oleh petani lantaran sebagian besar sawah warga baru usai menebar benih. Namun tiba-tiba datang banjir bandang akibat jebolnya bendungan Mengkekal, Air Bintuhan hingga hulu Sungai Selasih.

Pasca banjir, saat ini petani mulai memperbaiki sawah dan bersiap untuk kembali menanam padi. "Jadi saat ini petani sedang siap-siap kembali menebar benih. Harapan kita banjir tak lagi datang kalaupun hujan namun tidak membuat bendungan jebol," harapnya.

Diketahui, dampak bencana banjir sebelumnya, ada 14 perahu warga yang hilang. Selain itu, ada 21 perahu mengalami rusak berat dan rusak ringan. Sejumlah perahu nelayan yang hilang sebagian sudah ditemukan. Namun sampai kemarin (3/9) masih ada sekitar 6 perahu lagi yang belum diketahui.

"Masih ada enam perahu yang belum ketemu, masih dicari. Kami berharap bila ada nelayan dari pelabuhan lain menemukan dapat menghubungi nelayan pasar lama," ujar Ketua Koperasi Nelayan Jaya Utama Pasar Lama, Ekman (50). (jul)

Sumber: