Dinilai Membahayakan, Bom Guci Akhirnya Diledakan

Dinilai Membahayakan, Bom Guci Akhirnya Diledakan

KAUR - Tim Personil Jinak Bom (Jibom) dari Gegana Brimob Polda Bengkulu akhirnya berhasil meledakkan bom dengan bobot 7 kg di Pantai Teluk Beringin Desa Tanjung Bulan Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur. Peledakan bom tua ini dilakukan pascaditemukannya bom motif guci oleh warga yang sedang menangkap ikan di Pantai Tanjung Bulan beberapa waktu yang lalu. Bom berhasil diledakkan Senin (4/10) siang sesuai dengan Standar Operasional Persedur (SOP).

Kapolres Kaur AKBP Dwi Agung Setyono, S.IK, MH, melalui Kapolsek Tanjung Kemuning Iptu Pedi Setiawan, SH membenarkan proses peledakan bom sudah dilakukan. Bom yang ditemukan warga itu diledakkan di lokasi tak jauh dari penemuan, personil Jibom memutuskan tidak membawanya ke Mako Brimob Polda Bengkulu sebab terlalu berisiko.

"Diledakkan di lokasi sesuai SOP. Proses peledakan juga mendapat pengawalan dari personil kita dan Brimob Nusuk. Semuanya berjalan lancar," tegas Kapolsek. Bom sendiri diledakkan di pantai. Sebelumnya dibuat lubang sedalam lebih satu meter dan bom ditempatkan di dalamnya dilengkapi dengan pemicu yang diledakkan dari kejauhan.

Sebagaimana diketahui, diduga kuat bom merupakan amunisi peninggalan perang dunia kedua II, itu ditemukan oleh Pirman Sidi (30), petani, warga Desa Penantian Kecamatan Kelam Tengah. Pengakuan warga, bom motif guci itu pertama kali ditemukan pada Kamis (30/9) sekira pukul 12.00 WIB.

Di mana, siang itu Pirman sedang mencari ikan dengan cara menyelam di muara pantai di kawan Teluk Beringin Desa Tanjung Bulan Kecamatan Tanjung kemuning. Saat menyelam, Pirman melihat benda asing mirip guci. Temuannya itu langsung ia bawa ke daratan. Namun, saat dibersihkan, malah seperti bom sehingga ia bawa pulang, dan melaporkan temuannya ke Polsek Tanjung Kemuning. Diduga kuat bom itu sudah berumur puluhan tahun.

Jangan Cari Barang Antik

Sementara itu Irwanto Tohir, anggota DPRD Kaur asal partai Perindo yang merupakan warga Kecamatan Tanjung Kemuning mengimbau agar warga tak mencari barang antik seputaran Tanjung Bulan atau sekitaran Pantai Teluk Beringin. Menurutnya, lokasi penemuan bom ini, berdasarkan penjelasan tetua setempat, dulunya memang markas perang sehingga banyak peninggalan sejarah seperti benteng dan lainnya.

Namun lantaran tergerus ombak dan abrasi sehingga bangunan tersebut tak ada lagi. "Jangan sampai saat ada warga yang mencari cari barang antik malah ketemu bom yang pemicunya masih aktif sehingga membahayakan diri," imbau Irwanto. Dia juga berharap bila ada warga yang masih menyimpan barang barang yang mirip bom dapat secepatnya melapor kepada aparat yang berwenang.

Jangan sampai malah nantinya membahayakan masyarakat setempat. Apalagi bila bom tersebut masih aktif. "Daerah ini merupakan bekas benteng pertahanan Belanda dan juga sempat direbut pejuang NKRI. Jadi bisa saja masih banyak sisa sisa bahan peledak yang terkubur dan masih aktif," demikian Irwanto. (jul)

Sumber: