Setiap Hari, Ada Empat Korban Gigitan HPR
BENGKULU – Pemerintah Provinsi Bengkulu mengusulkan pembangunan laboratorium kesehatan hewan (Labkeswan) baru kepada pemerintah Pusat, untuk mengoptimalkan penanganan Hewan Penular Rabies (HPR). Ada Tiga kabupaten yang menjadi sasaran pembangunan yakni Kabupaten Bengkulu Utara, Mukomuko dan Kabupaten Kaur.
Usulan ini disampaikan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah dalam Dialog Interaktif Menteri Pertanian RI Bersama Gubernur Bengkulu, terkait Program Pengendalian Rabies Pada Peringatan World Rabies Day (WRD) Tahun 2021 di Balai Semarak Bengkulu, Jumat (8/10).
“Karena ada beberapa kantong–kantong ternak di Bengkulu yang belum memiliki puskeswan. Seperti di tiga kabupaten itu ada beberapa titik yang tidak punya puskeswan,” kata Rohidin. Dia mengatakan, program ini diusulkan agar pada tahun 2030 seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu bebas penyebaran rabies.
Saat ini baru Kabupaten Bengkulu Utara dan Pulau Enggano yang dinyatakan bebas. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) sebanyak 746 orang. Artinya setiap bulannya ada 124 orang digigit atau setiap harinya ada 4 orang. “Dengan adanya Puskeswan maka penanganan hewan penular rabies menjadi lebih optimal,” ujar Rohidin.
Selain pembangunan puskeswan, pemerintah juga akan mengoptimalkan penjagaan pintu masuk untuk wilayah di Bengkulu yang telah dinyatakan bebas rabies, agar hewan yang potensial rabies tidak sampai masuk ke wilayah itu. Pasalnya, jika ada hewan yang sudah terjangkit akan sangat sulit sekali untuk melakukan pembebasan.
Upaya lainnya kata Rohidin, pemerintah juga akan menjamin ketersedian vaksin baik melalui APBD maupun APBN yang mencapai ribuan dosis. Sebelumnya, pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melaksanakan vaksinasi massal sebanyak 1000 dosis kepada HPR jenis anjing dan kucing.
“Masyarakat yang memiliki hewan juga kita minta segera divaksin. Hewan peliharaan juga jangan dilepasliarkan, seperti anjing. Upaya bebas rabies ini harus dilakukan secara bersama–sama,” pungkas Rohidin. (cia)
Sumber: