Pupuk Mahal, Dewan Minta Tim Pengawas Turun
KOTA MANNA - Kurun waktu dua bulan terakhir harga semua jenis pupuk non subsidi di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) naik drastis. Dari harga biasanya Rp350 ribu per karung naik hingga diangka Rp 500 ribu per karung. Tak ayal kondisi tersebut membuat petani menjerit, karena mengeluarkan biaya cukup tinggi untuk membeli pupuk.
Anggota DPRD BS, Riko Ferdiansyah, SP meminta tim pengawas pupuk daerah turun melakukan pengawasan di lapangan. Tujuannya untuk memastikan kenaikan harga pupuk apakah masih dibatas kewajaran atau ada indikasi permainan penjual. “Tim pengawas pupuk perlu turun untuk memantau. Apakah kenaikan harga pupuk masih wajar atau sudah melebihi HET,” ujar Riko.
Harga pupuk yang naik drastis juga dimanfaatkan oknum mengedarkan pupuk asli tapi palsu (aspal) dengan harga yang miring. Tak heran banyak petani membeli pupuk dengan harga lebih murah meski tidak tahu kandungannya. “Saya sudah mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada pupuk jenis yang sama tapi harganya lebih murah. Saya curiga itu pupuk palsu yang sengaja diedarkan oleh oknum. Makanya tim pengawas perlu turun ke lapangan untuk memantau hal tersebut,” ujar Riko.
Ditambahkan Riko, pupuk merupakan kebutuhan penting bagi petani untuk mendongkrak hasil tanam. Jika pupuk mahal, tentunya biaya yang dikeluarkan tinggi. Tidak sebanding dengan hasil yang didapat, sehingga penghasilan yang didapati tidak memadai. Untuk mengontrol harga pupuk, perlu peranan pemerintah, agar petani dapat membeli pupuk dengan harga yang wajar. (yoh)
Sumber: