Mobil Damkar Ketinggalan Zaman

Mobil Damkar Ketinggalan Zaman

KOTA MANNA - Unit Pemadam Kebakaran di Dinas Satpol PP dan Damkar Bengkulu Selatan (BS) kekurangan alat untuk pemadam kebakaran (damkar). Jangankan alat pelindung personel, tiga unit mobil damkar yang dimiliki Bidang Damkar BS saat ini sudah ketinggalan zaman.

Ini diakui Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Dinas Satpol PP dan Damkar BS, Darmawan, S.Sos saat memberikan materi sosialisasi pemadam kebakaran kepada anggota Banser GP Ansor BS, kemarin (14/10). “Kita punya tiga unit mobil damkar, pengadaan terbaru tahun 2012 lalu. Kalau dibilang kurang tidak, tentu sangat kurang dengan luas serta jangkauan wilayah daerah kita ini,” papar Darmawan didampingi instruktur lainnya.

Jika dibandingkan dengan mobil Damkar di daerah lain, sambung Darmawan, selain sudah tua mobil damkar yang ada saat ini bisa dikatakan sudah ketinggalan zaman. Selain fasilitasnya masih sangat kurang, operasional nya masih serba manual. Untuk wilayah BS setidaknya butuh 7-8 unit mobil damkar. “Mobil Damkar di Kota Bengkulu saja, bisa semprotkan air meski mesin mobil mati. Kalau punya kita, main gas pak. Mau semprotannya kencang ya gas nya yang kenceng, itu salah satunya,” kata Darmawan.

Meski demikian, pihaknya tetap berupaya memaksimalkan fasilitas yang ada untuk membantu menangani musibah kebakaran yang terjadi. Pihaknya berharap usulan yang hampir setiap tahun dimasukkan ke DPRD BS diperhatikan dan disetujui. “Maaf kalau ada kebakaran di Kedurang saja, kami sudah tidak mampu. Pasti sebelum sampai api sudah padam membakar bangunan. Karena mobil kita cuma tiga di Kota semua. Kalau usul hampir setiap tahun diusulkan, kata pak dewan belum penting,” ungkapnya.

Sementara itu, pelatihan pemadam kebakaran yang digelar Dinas Satpol PP dan Damkar BS bersama GP Ansor BS diikuti sebanyak 20 anggota Banser digelar di Kantor NU BS di jalan Bahmada Rustam. Peserta diberikan pemahaman tentang penyebab hingga penanganan kebakaran. Serta diberikan simulasi cara memadamkan api dengan skala ringan menggunakan kain goni dan handuk basah, serta APAR.

“Terpenting dalam pelatihan ini adalah bertambahnya wawasan terkait penanganan kebakaran, terutama yang skalanya masih ringan. Dengan harapan wawasan serta ilmu yang didapat anggota Banser ini bisa disebarkan ke lingkungan mereka sendiri dan juga masyarakat secara luas,” demikian Ketua PC GP Ansor BS, iwanto, MHI. (yip)

Sumber: