Melihat Perjuangan Tiga Nelayan yang Selamat di Perairan Kaur

Melihat Perjuangan Tiga Nelayan yang Selamat di Perairan Kaur

TANGIS pecah di Pelabuhan Linau ketika keluarga tiga nelayan yang sempat dikabarkan hilang kontak sejak Kamis (21/10), berhasil mendarat. Upaya penyelamatan oleh sesama nelayan dilakukan demi memastikan keselamatan mereka.

Laporan: JULIANTO

TAK ada ketakutan bagi keluarga para nelayan, selain mengetahui anggota keluarga mereka yang mengarungi lautan demi menafkahi keluarga, hilang kontak entah kemana. Hal itulah yang dirasakan oleh keluarga Epran (50) dan adiknya, Dammuri (28), warga Desa Wayhawang, dan Andri (27), warga Desa Muara Jaya Kecamatan Maje.

Epran, Dammuri dan Andri dikabarkan hilang kontak dan tak mendarat setelah melaut pada Kamis (21/10) subuh. Nelayan Pelabuhan Linau beserta Tim Sar pun turun untuk melakukan pencarian ke tengah lautan.

Namun sekitar pukul 10.30 WIB, Jumat (22/10), kecemasan dibalut ketakutan keluarga ketiganya berubah dengan air mata kebahagiaan. Epran dan dua rekannya berhasil mendarat setelah ditemukan nelayan yang melakukan pencarian.

“Alhamdulillah, kami berhasil mendayung ke rumpon yang berjarak sekitar 2 mil dari tempat kami mengalami kerusakan mesin,” kata Epran (50) nelayan asal Wayhawang kepada Rasel yang menjadi nahkoda perahu.

Ditemui Rasel, Epran mengaku melaut bersama Dammuri dan Andri dari Pelabuhan Linau. Mereka berniat mencari Tuna sebagai target mereka. Namun setelah melaut hampir empat jam, tetiba mesin tolak Yamaha 15 PK yang mereka pakai, mengalami kerusakan dan tidak bisa dinyalakan.

Kewaspadaan mereka untuk membawa GPS untuk menentukan koordinat memancing, membuat mereka menemukan titik rumpon (jenis alat bantu penangkapan ikan yang dipasang di laut). Namun mereka harus berupaya mencapai rumpon dengan mendayung hingga 2 mil.

“Kami bawa GPS yang dijadikan pedoman titik rumpon. Kami juga terbantu cuaca yang tidak terlalu buruk,” ujarnya.

Sandi (35) nelayan Pelabuhan Linau yang membantu evakuasi, mengaku ketiganya didapati sedang mengikatkan perahu di rumpon Jeki yang berjarak lebih 20 mil dari Pelabuhan Linau. Melihat ketiga rekannya yang dicari, ia bersama teman-temannya yang melakukan pencarian langsung melakukan evakuasi. Perahu ditarik dari rumpon agar dapat mendarat di Pelabuhan Linau sekitar pukul 10.35 WIB.

Sebelumnya, kabar ada nelayan yang hilang kontak, menyita perhatian Wabup Kaur Herlian Muchrim dan Waka 1 DPRD Kaur yang langsung mendatangi Pelabuhan Linau untuk memantau proses pencarian. “Kami selalu meminta agar nelayan tetap membawa alat komunikasi saat melaut. Jika mengalami masalah, secepatnya menghubungi rekan-rekan di pelabuhan,” ujar Wabup.

Terpisah, Ketua Koperasi Nelayan Berkah Lautan Maje, Ijal (45) mengaku mengerahkan 12 unit perahu untuk melakukan pencarian sekitar pukul 01.00 WIB, Jumat dini hari. “Ketiganya ditemukan setelah mengikatkan perahu di rumpon,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Kaur Polda Bengkulu AKBP Dwi Agung Setyono, S.IK, MH, disampaikan Kapolsek Maje Ipda Carles Efendi, SH mengaku turut membantu warga untuk melakukan pencarian tiga nelayan yang hilang kontak. “Sudah ditemukan, saya bersama anggota tadi turut serta memantau ke pelabuhan,” tutupnya. (**)

Sumber: