Rawan Bencana, Tapi Tanpa Anggaran Khusus

Rawan Bencana, Tapi Tanpa Anggaran Khusus

RASELNEWS.COM, BENGKULU - Bengkulu menjadi salah satu daerah rawan bencana gempa bumi dan tsunami. Namun anggaran penanggulangan bencana melalui APBD Provinsi Bengkulu, dinilai masih sangat kecil.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Bengkulu, Rusdi Bakar, mengaku anggaran penanggulangan bencana hanya bersifat kegiatan rutin dalam bentuk program dan dibagi dalam berbagai bidang. Seperti penyediaan logistik, tim reaksi cepat dan prabencana. "Tahun ini memang ada, namun sangat kecil. Kalau dibilang cukup, dengan kondisi saat ini sulit ya, karena bentuknya adalah program,” kata Rusdi, Selasa (36/10).

Dia mengatakan anggaran logistik dialokasikan Rp 75 juta. Sedangkan Tim Reaksi Cepat diberi anggaran Rp200 juta, sama dengan anggaran program prabencana. "Program prabencana produknya bagaimana ketika nanti terjadi bencana. Apa saja yang harus dilakukan," kata Rusdi.

Dengan minimnya anggaran, Rusdi menyebut pihaknya menyesuaikan program dengan dana yang ada. Namun yang paling menjadi perhatian pemerintah adalah logistik, menyediakan tenda darurat dan lainnya. "Apalagi penanggulangan bencana bukan hanya di BPBD (Provinsi Bengkulu). Tetapi juga di kabupaten,” kata Rusdi.

Sementara anggaran khusus penanggulangan bencana tsunami dan gempa bumi, diakui Rusdi tidak disediakan. Pemerintah hanya menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) jika bencana sewaktu-waktu terjadi. “Kalau anggaran tanggap darurat tidak ada, adanya BTT,” ujar Rusdi.

Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler, menyayangkan tidak tersedianya dana tanggap darurat di BPBD Provinsi Bengkulu. Jika menggunakan dana BTT, Dempo menyebut BPBD harus mengajukan permohonan untuk dapat menggunakan dana tersebut. “Seharusnya ada dana khusus,” ujar Dempo. (cia)

Sumber: