TPP Terus Dibayar, Disiplin ASN? Akhhh….Sudahlah

TPP Terus Dibayar, Disiplin ASN? Akhhh….Sudahlah

BENGKULU SELATAN - Pemberian tambahan penghasilan pegawai (TPP) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkungan Pemkab Bengkulu Selatan (BS) sepertinya tidak diiringi dengan peningkatan kinerja dan kedisiplinan. Terlebih di saat pandemi Covid-19 yang melanda, berbagai kelonggaran yang diberikan justru mengendorkan kedisiplinan dan kinerja para ASN.

Kepala BPKAD BS, Lismanto Bayu SE melalui Kasubid Bidang Belanja, Yulian Hidayat, SE, mengaku tidak pernah menghambat penyaluran TPP para ASN. Pengajuan pencairan tergantung OPD. Bahkan ada yang sudah mengajukan untuk Agustus-September.

Sebelum berkas diproses BPKAD BS, terlebih dahulu diverifikasi OPD masing-masing dan BKPSDM BS. Terutama terkait kedisiplinan dan tingkat kehadiran ASN. “Untuk TPP dibayarkan berdasarkan golongan dan tingkat disiplin ASN. Memang dalam ketetapan sudah dituangkan dalam Perbup untuk PNS staf sampai jabatan tertinggi,” jelas Yulian.

Untuk diketahui, TPP ASN 2021 di lingkungan Pemkab BS dibayarkan berdasarkan golongan yang dibayarkan per bulan. Mulai dari golongan terendah atau staf yang menerima TPP Rp 450 ribu perbulan, Kepala OPD atau setara eselon II menerima Rp 11 juta perbulan dan tertinggi jabatan Sekkab yang menerima Rp 32 juta perbulan.

"Sekarang ini TPP sudah dibayarkan mulai Januari hingga September. Pembayaranya sesuai pengajuan masing-masing OPD disampaikan ke BPKAD, ada yang setiap bulan, ada yang bertahap empat atau lima bulan, ada juga yang setiap dua bulan. Semuanya kami proses dan yang pasti sudah terbayar sampai September,” pungkas Yulian.

Bukti kedisiplinan ASN berkurang sendiri terlihat dari pantauan Rasel di lapangan. Tidak sedikit ASN yang tidak hadir atau hanya sekedar mengisi absensi, lalu pulang begitu saja. “Ada Kabid yang sangat jarang datang, padahal TPP besar, kami staf saja datang terus meski TPP kecil,” ungkap salah seorang ASN lingkungan Pemkab BS yang ditemui Rasel.

Dia menyebut pemberian TPP tidak berdasarkan kinerja, tapi hanya berdasar jabatan. Pasalnya tidak sedikit pejabat yang tidak bisa apa-apa, semuanya dikerjakan staf. “Tapi honor sama TPP mereka yang sangat besar,” sesal staf salah satu OPD yang namanya sengaja tidak disebutkan agar melindungi privasinya. (one)

Sumber: