Pembahasan RAPBD Provinsi Bengkulu 2022 Dikebut
RASELNEWS.COM, BENGKULU - Pembahasan RAPBD Provinsi Bengkulu tahun 2022 terus dikebut. Pasalnya pengesahan RAPBD ditarget dapat selesai selambatnya 30 November 2021.
Gubernur Rohidin Meryah mengatakan target itu tidak main-main. Pembahasan RAPBD harus diselesaikan sebelum 30 November atau Pemprov Bengkulu bakal menerima penalti dari pemerintah pusat. “Sebaliknya, kalau tepat waktu kita akan dapat insentif,” ungkap Gubernur usai rapat paripurna dengan agenda pembahasan RAPBD 2022, Senin (1/11).
Rohidin mengatakan ketepatan pembahasan juga dilakukan untuk memastikan anggaran program bisa dilaksanakan. Program unggulan yang masuk dalam visi dan misi Gubernur-Wagub Bengkulu juga mulai dikerjakan. Seperti tabung gas dan listrik gratis. "Program-program ini sudah ditunggu masyarakat," kata Gubernur. Namun minimnya anggaran daerah, membuat tidak semua program diakomodir melalui APBD. Seperti pendidikan gratis yang diefisiensikan dari penggunaan dana BOS.
Selain itu, Pemprov Bengkulu juga akan memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD) pada 2022. Antaranya dengan menggandeng SMK yang bisa menghasilkan sumber pendapatan. "Ada beberapa SMK yang sudah bisa menghasilkan sumber pendapatan, akan kita jadikan percontohan SMK berbasis BLUD,” terang Rohidin.
Terpisah, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Tantawi Dali mengatakan minimnya anggaran bukan hanya dialami Pemprov Bengkulu, namun juga daerah lain. Hal itu merupakan dampak pandemi Covid-19 yang masih terjadi. Diproyeksikan, APBD 2022 hanya sebesar Rp 2,8 triliun. Terjadi pengurangan sekitar Rp 400 miliar dari APBD 2021. "Memang kondisi daerah sedang sulit akibat pandemi,” tuntas Tantawi. (cia)
Sumber: