Polisi Amankan 25 Ton Pupuk Mutiara Diduga Palsu
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN – Kepolisian Sektor (Polsek) Kecamatan Pino Raya Polres Bengkulu Selatan (BS), Kamis (4/11) mengamankan sebanyak 25 ton pupuk Mutiara yang diduga palsu. Pupuk tersebut dipasok dari Pulau Jawa untuk diedarkan di wilayah Kecamatan Pino Raya.
Puluhan ton pupuk itu diamankan di sebuah rumah kontrakan milik EMS (25), warga Dusun Selipi Desa Padang Serasan Kecamatan Pino Raya. Sebelumnya polisi juga mengamankan dua orang yang diduga pengedar pupuk berinisial AD dan PA warga Ngapak Jawa Tengah.
AD dan PA diamankan saat ingin menjual pupuk ke salah seorang warga Desa Pasar Pino Kecamatan Pino Raya. “Dua orang sopir dan kernet beserta satu unit mobil L300 nopol S 9907 JF telah kami amankan guna mendalami keterangan lebih lanjut. Hal ini terkait darimana asal dan kejelasan pupuk ini,” ujar Kapolres BS, AKBP Juda T Tampubolon, SH, SIK, melalui Kapolsek Pino Raya, Iptu Junairi kepada Rasel kemarin (4/11).
Kapolsek mengaku, dugaan pupuk Mutiara tersebut palsu muncul setelah harga jualnya lebih murah daripada pupuk Mutiara pada umumnya atau yang dijual di toko pertanian dengan kisaran harga Rp650 ribu per 50 Kg. Hanya saja, Kapolsek belum mau menyebutkan berapa harga pupuk Mutiara yang diduga palsu tersebut dijual di masyarakat.
Yang jelas, untuk memperkuat dugaan pupuk palsu tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait, salah satunya tim uji laboratorium. Sehingga nanti bisa diketahui kandungan nutrisi pupuk tersebut. “Kasus ini juga telah dilimpahkan ke unit Tipidter Polres BS guna pengembangan lebih lanjut. Karena, jaringan pengedar pupuk ini diduga tak hanya beroperasi di Kecamatan Pino Raya,” terang Kapolsek.
Sebelumnya, dari keterangan EMS (25) pemiliki rumah kontrakan yang dijadikan tempat penimbunan pupuk diduga palsu itu, pupuk baru tiba dari pulau Jawa sekitar pukul 06.00 WIB kemarin (4/11). Puluhan ton pupuk itu diangkut menggunakan mobil HINO warna hijau.
“Saya tidak tahu asal daerah orang ini (yang mengangkut pupuk). Tadi sopirnya bilang mau menurunkan pupuk di sini, lalu beberapa diantaranya ada juga pupuk yang dimasukkan ke dalam mobil carry dan mobil Grand Max,” ujarnya. Bahkan, EMS juga tidak mengetahui kalau pupuk yang diletakkan di rumahnya itu diduga palsu.
Sebab, dia hanya sebatas memberikan fasilitas penginapan saja. “Namanya orang mau nginap, jadi kami fasilitasi. Nah kalau kejelasan pupuk ini saya tidak tahu. Orangnya juga tidak tahu, dan sopir truk HINO tadi saya juga tidak pernah melihat sebelumnya,” pungkasnya. (rzn)
Sumber: