Miris, Sudah 3 Tahun UPTD Tak Produksi Benih Padi
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Rusaknya saluran irigasi di UPTD Balai Benih Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), menjadi kendala utama proses pembenihan bibit padi unggulan. Bahkan, kondisi itu sudah berlangsung sejak 2018 lalu, atau tiga tahun berjalan. Akibatnya, lahan balai benih seluas sembilan hektar, tak lagi menyediakan sumber bibit utama yang dipasok ke petani padi BS.
“Sementara ini, UPTD Balai Benih belum mengembangkan bibit unggulan padi. Sebagai gantinya, lahan ini ditanami sayuran, jagung dan buah-buahan,” ujar Petugas UPTD Balai Benih BS, Beni.
Selama ini sumber irigasi UPTD Balai Benih BS mengandalkan tiga titik sumur bor, plus aliran anak Sungai Air Sarak. Namun, selang beserta mesin pompa sumur bor itu telah rusak, dan belum ada perbaikan. “Maka dari itu, kami beralih menanam jagung. Karena, untuk menanam padi, butuh sumber air yang tinggi,” kata Beni.
Terpisah, Ketua BPP Kota Manna, Muhammad Musliadi mengaku, untuk kebutuhan bibit padi, terutama kawasan persawahan di Kecamatan Kota Manna, bibitnya didatangkan dari Kabupaten Kepahiang dan Rejang Lebong, selain adanya bantuan benih padi Kementan ke Dinas Pertanian (Distan) BS.
“Kalau untuk stok bibit, sejauh ini petani tetap mendapatkan pasokan bibit, walaupun UPTD Balai Benih BS tak lagi mengembangkan pembenihan padi. Sementara varietas, biasanya menyesuaikan dengan kadar cuaca dan permintaan mayoritas petani,” pungkasnya. (rzn)
Sumber: