Tegas, Dewan Tolak Keberadaan Tambang Pasir Besi
RASELNEWS.COM, SELUMA - Keberadaan tambang pasir besi di Desa Pasar Seluma Kecamatan Seluma Selatan, masih memunculkan pro kontra. Hal ini karena keberadaan tambang pasir besi yang berada di kawasan Cagar Alam (CA) Desa Pasar Seluma Kecamatan Seluma Selatan.
Penolakan tambang pasir besi salah satunya datang dari Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD Seluma, Tenno Heika, S.Sos, MM. Dia mengatakan sejak 2005 lalu, sudah ada perusahaan lain yang ingin masuk dan melakukan eksploitasi. DPRD Seluma sudah memberikan penolakan. Namun muncul lagi, investor yang ingin menggarap potensi pasir besi di wilayah tersebut.
Masuk Kawasan Cagar Alam
Tenno memastikan DPRD Seluma tidak akan mendukung dan meminta Bupati menolak keberadaan tambang pasir besi tersebut. “Saya tidak tahu apakah sama dengan perusahaan yang ada saat ini. Tapi yang jelas, dengan tegas DPRD Seluma menolak. Karena kawasan yang akan dieksploitasi masuk kawasan Cagar Alam (CA)," tegas Tenno kepada Rasel.
Tenno mengatakan untuk lokasi kantor, memang tidak masuk kawasan CA. Namun lokasi ekspolitasi jelas masuk kawasan CA. Karena di sepanjang garis pantai, masuk kawasan CA dan tidak boleh dikelola. "Jangankan tambang yang akan beroperasi serta jelas membawa dampak alam bagi daerah, untuk dikelola sebagai tempat wisata seperti di Desa Kungkai Baru saja tidak diizinkan oleh BKSDA serta pemerintah pusat. Jadi hal aneh jika ada pengusaha yang dapat mengekspolitasi kawasan cagar alam ini,” ungkap Tenno.
Jika perizinan dikeluarkan pemerintah daerah, Tenno menyebut hal itu jelas melanggar aturan. Karena tidak mungkin bisa keluar perizinan di lokasi kawasan CA tersebut. "Kami akan mengawal kebijakan ini, jangan sampai perusahaan tambang pasir besi beroperasi di Desa Pasar Seluma," tegasnya.
Sementara itu, Kades Pasar Seluma, Hertoni, mengaku pemdes juga sudah menolak keberadaan tambang pasir besi. Bahkan dirinya membantah jika ada dukungan mayoritas masyarakat Desa Pasar Seluma agar tambang pasir besi dapat beroperasi.
"Tidak ada mayoritas masyarakat mendukung. Memang ada sebagian, tapi bukan mayoritas. Karena jika pasir besi dikeruk, maka garis pantai akan mendekati Desa Pasar Seluma. Dampak yang dirasakan memang bukan sekarang, tapi beberapa tahun kedepan. Kami saat ini menolak keberadaan tambang pasir besi itu,” pungkas Hertoni. (rwf)
Sumber: