Korban Cabul 7 Pria Pilih Pindah Sekolah

Korban Cabul 7 Pria Pilih Pindah Sekolah

RASELNEWS.COM, KAUR - Penyidik PPA Satreskrim Polres Kaur masih memburu dua dari tujuh tersangka dugaan pencabulan anak di bawah umur. Keduanya merupakan warga Kecamatan Kaur Utara berinisial D (24) dan S (25). Hingga kemarin, dua pelaku tersebut belum berhasil dibekuk.

Kapolres Kaur AKBP Dwi Agung Setyono, SIK, MH disampaikan Kasat Reskrim Iptu Indro Witayuda Prawira, STP, SIK melalui Kanit PPA Aipda Andi Sujarmoko, SH, mengaku bersama personel Polsek Kaur Utara sudah mendatangi kediaman kedua tersangka yang masuk daftar pencarian orang (DPO) tersebut.

Namun kedua pelaku tidak berhasil ditemukan di rumah mereka. “Masih kita kejar, mudah-mudahan secepatnya ditangkap,” tegas Kasat Reskrim. Korban Pilih Pindah Sekolah

Sementara itu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kaur Rohina, M.Si, Jumat (19/11), menyambangi kediaman keempat pelajar yang menjadi korban pencabulan.

Dari empat korban, dua remaja mengaku akan pindah sekolah. Sementara dua korban lainnya, memilih tetap sekolah di wilayah kecamatan mereka. "Sudah kami komunikasikan kembali. Hasilnya dua di antaranya akan pindah sekolah. Kami juga akan melakukan pendampingan hukum,” ujar Rohina.

Pendampingan hukum dberikan dengan menyiapkan pengacara khusus terkait Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Mereka akan mengawal proses hukum yang berjalan hingga tuntas. Seluruh biaya pendampingan akan dibebankan kepada anggaran DP2KBP3A Kaur. Sehingga pihak keluarga korban tidak akan dibebankan.

"Sudah kami siapkan pengacara khusus. Nantinya mereka akan mendampingi korban dalam setiap proses hukum yang berjalan," tutupnya.

Sebagaimana diketahui, empat siswi SMP menjadi korban pencabulan oleh 7 pria dewasa. Yakni W (24), J (18), B (18), R (40), N (37), serta dua DPO berinisial D (24) dan S (25), kesemuanya warga Kecamatan Kaur Utara.

Terungkapnya aksi pencabulan ini setelah pihak keluarga yang melapor ke kepolisian lantaran putri mereka tidak juga pulang setelah dini hari. Dugaan pencabulan terjadi di empat lokasi pada Kamis-Jumat (11-12/11). Mirisnya, salah satu tersangka pencabulan adalah seorang ASN aktif. (jul)

Sumber: