Pernah Kena Covid-19 Lalu Divaksin, Seseorang Jadi Super Kebal
RASELNEWS.COM - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan fakta bahwa mereka yang telah pulih dari Covid-19 beberapa bulan sebelum menerima vaksin, diyakini akan menjadi super imum atau super kebal.
Sebab, mereka memiliki antibodi yang mampu melawan lonjakan mutasi varian dan siap menghadapi varian lainnya.
Dilansir jawapos.com, seseorang yang terinfeksi Covid-19 lalu divaksin menunjukkan lebih banyak resistensi terhadap serangan kekebalan daripada varian alami yang diketahui. Antibodi orang-orang itu bahkan memblokir jenis virus korona lainnya.
”Sangat mungkin mereka akan efektif melawan varian masa depan apa pun terkait SARS-CoV-2,” kata Hatziioannou.
Saat dunia mewaspadai varian virus korona baru, dasar dari kekebalan super semacam itu telah menjadi salah satu misteri besar pandemi. Para peneliti berharap dengan memetakan perbedaan antara perlindungan kekebalan yang berasal dari infeksi dibandingkan dengan vaksinasi, mereka dapat memetakan perlindungan yang lebih tinggi tersebut.
“Fakta ini memiliki implikasi pada booster dan bagaimana respons kekebalan kita siap untuk varian berikutnya yang muncul,” kata ahli virus di Emory University di Atlanta, Georgia, Mehul Suthar, seperti dilansir Nature, Kamis (25/11/2021).
Tidak lama setelah negara-negara mulai meluncurkan vaksin, para peneliti mulai memperhatikan sifat unik dari respons vaksin pada orang-orang yang sebelumnya tertular dan pulih dari Covid-19.
”Kami melihat bahwa antibodi melebihi apa yang Anda dapatkan dari dua dosis vaksin saja,” kata seorang ahli imunologi di University of Pennsylvania di Philadelphia Rishi Goel, yang merupakan bagian dari tim yang mempelajari kekebalan super atau disebut dengan kekebalan hibrida.
Studi menemukan bahwa orang yamg super kebal memiliki serum yang mengandung antibodi dan mampu menetralkan strain seperti varian beta yang diidentifikasi di Afrika Selatan dan virus korona lainnya. Ketika orang yang pulih dari Covid-19 terpapar kembali dengan lonjakan SARS-CoV-2, sel-sel itu berkembang biak dan menghasilkan lebih banyak antibodi yang sangat kuat.
Dengan cara itu, dosis vaksin pertama pada seseorang yang sebelumnya telah terinfeksi melakukan pekerjaan yang sama dengan dosis kedua pada seseorang yang belum pernah terinfeksi Covid-19. Para peneliti juga menemukan bahwa orang dengan kekebalan hibrida menghasilkan tingkat antibodi yang lebih tinggi secara konsisten, dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terinfeksi, hingga tujuh bulan.
”Tingkat antibodi juga lebih stabil pada orang dengan kekebalan hibrida,” kata tim yang dipimpin ahli imunologi Duane Wesemann di Harvard Medical School di Boston, Massachusetts.
”Tidak mengherankan bahwa orang yang terinfeksi dan divaksinasi mendapatkan respons yang baik,” papar Ahli imunologi sel B di Universitas Washington di St. Louis, AS, Ali Ellebedy. (jawapos)
Sumber: