Harga Jahe Merah Anjlok, Petani Kaur Tunda Panen

Harga Jahe Merah Anjlok, Petani Kaur Tunda Panen

RASELNEWS.COMKAUR – Sejumlah petani jahe merah di Kabupaten Kaur mengeluh. Hal ini lantaran saat ini harga jahe merah anjlok. Bahkan di Kabupaten Kaur saat ini hanya bertahan diharga Rp 10 ribu saja perkilonya.

Padahal sebelum pademi Covid-19 di atas Rp 50 ribu perkilonya. Akibatnya saat ini petani jahe banyak menunda panen menunggu harga stabil. “Sudah waktunya panen. Tapi kami tunda karna harganya anjlok. Kalau dipanen sekarang, nggak dapat untung,” ungkap Haris (38) petani jahe di wilayah Bintuhan, yang menanam jahe dengan media karung.

Menurut Haris, idelanya harga jahe sudah atas Rp 30 ribuan perkilonya. Sehingga keuntungan bisa sebanding dengan modal yang dikeluarkan sebelumnya. Hal senada disampaikan petani jahe lain, Ujang (45) warga Kecamatan Kaur Tengah.

Dikatakan Ujang, untuk mensiasati harga jahe pihaknya belum berani membongkar tanam menunggu harga stabil. Apalagi menurutnya jahe sistemnya siklus. Artinya meski sudah berbulan-bulan belum dipanen, namun tidak mengalami kerusakan dan umbi tanaman jahe akan berganti.

“Namun tentu akan mengalami pengurangan bobot, tapi kerugian tidak akan begitu besar ketimbang sudah dijual dengan harga murah,” beber Ujang. Akibat anjloknya harga jahe merah ini, bila sebelumnya banyak petani yang sudah menyiapkan lahan untuk berkebun jahe, saat ini banyak membatalkan niat.

Petani beralih ke tanaman lain yang lebih menguntungkan dan harga stabil. Sebagian besar petani berkebun tanaman palawija lain yang siklus harga jual tak mengalami penurunan. (jul)

Sumber: