Perbaikan Tower PLN Terkendala Cuaca Ekstrim

Perbaikan Tower PLN Terkendala Cuaca Ekstrim

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Proses recovery atau pemulihan jaringan lisrtik di kawasan Kabupaten BS, Seluma dan Kaur akibat kerusakan tower Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) transmisi 107 di Kecamatan Tanjung Sakti lambat dari prediksi awal. Karena terkendala cuaca ekstrim serta medan ke titik tower yang sulit.

Akibat lambannya perbaikan tersebut, para pelanggan listrik banyak yang mengeluh. Bagaimana tidak, hingga Senin (24/1) sore, aliran listrik di sejumlah kawasan BS, Kaur dan sebagian wilayah Seluma belum juga normal. Padahal, recovery sudah dilakukan sejak Kamis (20/1) atau memakan waktu sudah lebih dari empat hari. Meskipun PLN sudah berupaya dengan menyebar belasan genset mobile di sejumlah wilayah kecamatan BS. Tapi tetap saja daya listrik tidak mengalir sempurka ke pelanggan.

Halimin (40) salah seorang warga Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya mengaku, dirinya sudah kewalahan untuk membiayai operasional genset guna memenuhi energi listrik dirumahnya. Selama empat hari itu, sudah puluhan liter bensin habis dan daya listrik dari PLN belum juga menyala.

“Kalau begini terus, bisa-bisa uang dapur larinya untuk beli minyak genset semua. Karena, untuk membiayai genset selama 24 jam full, tidak cukup dengan dana yang sedikit,” ujarnya.

Diteruskan Halimin, energi listrik saat ini ibarat nyawa di dalam rumah tangga. Hampir 90 persen kegiatan di dalam rumah tangga didukung oleh daya listrik. Ketika itu terhenti dan dipaksa kembali manual. Maka banyak kendala yang bakal dihadapi. “Contoh kecilnya untuk menyedot air sumur. Tanpa listrik, mesin pompa tidak menyala. Begitupun untuk kebutuhan lainnya seperti penyimpanan bahan makanan di kulkas,” keluh Halimin.

Begitupun dirasakan oleh Eksan (45), selaku koordinator gudang ikan dan udang KSU Mutiara Selatan di kawasan Pantai Pasar Bawah. Sejak daya listrik padam total, belasan freezer penampungan ikan dan udang tidak bisa menyala. Akibatnya, perangkat elektronik tersebut terancam rusak dan menimbulkan kerugian yang besar.

“Ada 10 freezer yang muatan 400 kilogram. Kemudian ada beberapa freezer yang kapasitasnya dibawah itu. Semuanya dalam kondisi mati dan tidak bisa menampung ikan,” ujarnya.

Jika ingin dinyalakan dengan daya genset, Eksan mengaku perlu satu unit genset berukuran besar untuk bisa menormalkan suhu di freezer itu. Jika tidak, maka suhunya tidak mencapai batas tertentu dan alan semakin terancam rusak. “Kami tidak punya genset berukuran besar. Hanya ada satu genset di sini dan kami gunakan untuk menyuplai listrik ke mesin oksigen tempat penampungam lobster,” ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya berharap ada solusi cepat yang dilakukan oleh tim PLN dan Pemda BS dalam menanggulangi pedaman yang berdampak cukup besar bagi perekonomian ini. “Kalau mau dihitung kerugian, sangatlah besar nominalnya. Bahkan, mobil boks operasional kami sudah lama tidak bisa mendistribusikan ikan ke wilayah luar,” tukas Eksan.

Sementara itu, menyikapi keluhan para pelanggan yang merasa proses recovery jaringan listrik terkesan lambat. Pihak PLN mengaku sulitnya medan menjangaku titik tower roboh serta terkendala cuaca ekstrim yang dialami tim dalam bekerja di lapangan.

Koordinator Wilayah (Korwil) PLN Seluma, Manna/BS, Kaur (Semaku) Median Zulkarnain mengaku, sejak awal recovery dilakukan. Hujan lebat disertai petir selalu mengguyur lokasi perbaikan jaringan listrik. Akibatnya, proses pemindahan konduktor jaringan lebih lama dibandingkan estimasi awal. Karena tim lebih mengutamakan faktor keselamatan.

“Ada 100 petugas utama yang 24 jam berada di lokasi. Mereka selalu bekerja untuk memperbaiki jaringan yang rusak. Tapi, saat mau merampungkan susunan jaringan. Hujan deras terus mengguyur dan pekerjaan tertunda,” ujarnya.

Diteruskan Median, lokasi tower SUTET 107 yang terletak diatas bukit dengan ketinggian lebih dari 70 meter juga menyulitkan pihaknya membawa perangkat perbaikan ke titik tower roboh. Akibatnya, perangkat harus dibawa secara estafet dan dipisah agar bebannya tidak terlalu berat. “Lokasi tower SUTET itu ditengah hutan belantara. Untuk menjangkau lokasi ini, lebih dari 15 menir perjalanan kaki. Apalagi di situ terjadi longsor, sehingga medan jalan semakin sulit dilalui,” beber Median.

Bahkan, untuk rentang waktu satu kali 24 jam pasca tower SUTET roboh. Tim hanya bisa membuat jalur transportasi material dari jalan ke site atas bukit dan langsir material ERS. Kemudian di hari berikutnya tim melakukan penguatan tower 106 dan pembebasan konduktor span 107-108 dari SUTM.

“Intinya memang banyak kendala dan faktor yang menyulitkan tim kami melakukan perbaikan ini. Tapi, kegiatan tetap dilakukan secara maksimal. Dan kabar baiknya, sore ini (kemarin) erection tower ERS (pemasangan tower cadangan) sudah selesai. Tinggal lagi menyelesaikan pemindahan konduktor 107 dan 108 lama ke ERS tower 107 baru,” jelas Median.

Dengan progress tersebut, dirinya menaksir hingga malam kemarin (24/1), aliran listrik dari Sumsel ke gardu induk (GI) Manna sudah normal kembali. Sehingga masyarakat kembali nyaman menikmati jaringan listik. “Insya Allah malam ini (kemarin), jaringannya sudah normal,” pungkas Median. (rzn) Progres pekerjaan recovery Tower SUTET Transmisi 107 Pagaralam – Manna : Tanggal : 24 Januari 2022 Jam : 15.00 WIB

1. Grounding 2 sisi GI (selesai) 2. Pemeriksaan T. 105, 106 (selesai) 3. Pemeriksaan T. 108 (ERS 1 dan 2), 109 (selesai) 4. Pengamanan area kerja dan pembebasan ROW (selesai) 5. Transportasi Material ERS dari GI LBGAU (selesai) 6. Transportasi Material ERS dari GI LAHAT (selesai) 7. Transportasi Material dan Peralatan Kerja (selesai) 8. Survey titik tower ERS dan JSA (selesai) 9. Pembuatan jalur transportasi material dari jalan ke site atas bukit (selesai) 10. Langsir material ERS (selesai) 11. Perkuatan tower 106 (selesai) 12. Pembebasan konduktor span 107-108 dari SUTM (selesai) 13. Pembebasan GSW span 107-108 dari SUTM (selesai) 14. Erection tower ERS ? (realisasi 11/11 kolom (100%), skur 25/25 tarikan (100%), isolator 3 phasa (100%) 15. Pemindahan konduktor T.106-107 line 2 dari T.107 lama ke ERS T.107 + clamping : - phasa atas (selesai) - phasa tengah (selesai) - phasa bawah (selesai) 16. Pemindahan konduktor 107 (twr lama) -108 (ERS lama) line 1 dari T.107 lama ke ERS T.107 + clamping : - phasa atas (selesai) - phasa tengah 95% - phasa bawah 40% 17. Pemasangan jumper konduktor ERS : - phasa atas belum dikerjakan - phasa tengah belum dikerjakan - phasa bawah belum dikerjakan 18. Final Check belum dikerjakan 19. Energize 1 line belum dikerjakan

Sumber : PLN ULP Manna

Sumber: