Guru Bersertifikasi di Bengkulu Selatan Masih Minim

Guru Bersertifikasi di Bengkulu Selatan Masih Minim

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Jumlah lulusan pendidikan profesi guru (PPG) jenjang TK, SD hingga SMP di Kabupaten Bengkulu Selatan masih rendah. Padahal tiap tahun pemerintah pusat melalui Kemendikbudristek RI membuka seleksi PPG.

Dari total 2400 guru PNS jenjang TK, SD dan SMP dan ditambah dengan 400 guru honorer yang terdaftar di data pokok pendidikan (dapodik), hanya 1200 guru saja yang sudah mengantongi sertifikat kelulusan PPG. Itupun dengan rentang umur yang sudah tua dan persiapan masa pensiun.

Artinya, dalam beberapa tahun kedepan jumlah guru sertifikasi di BS semakin berkurang dan terancam habis. Apabila tidak ada tambahan kelulusan PPG setiap tahunnya.

Kepala Dinas Dikbud BS, Rispin Junaidi, M.Pd mengakui hal itu. Menurutnya, setiap kali ada peluang dan kegiatan seleksi penerimaan peserta PPG oleh kementerian pusat. Peserta dari BS yang berhasil lolos sangatlah minim. Bahkan, dari 390 kuota prestes PPG yang biasa diterima, tidak sampai 20 persen yang lolos.

“Lulusan PPG di BS memang masih minim dan jumlahnya tidak bertambah. Setiap kali pencairan TPG per triwulan, jumlah penerima paling dikisaran 1200 dan kurang dikit dari itu. Ini dipengaruhi oleh faktor pensiunan dan ada juga yang pindah,” ujarnya.

Diterangkannya, keberadaan guru sertifikasi di suatu daerah sebetulnya sangatlah dibutuhkan. Sebab, para guru sertifikasi tersebut dinilai lebih cakap dan mempunyai nilai lebih ketika menyelenggarakan program pendidikan di sekolah. Ini berkat pengalaman dan berbagai pelatikan yang mereka lalui selama PPG.

“Makanya setiap kali ada pendaftaran PPG, kami selalu berharap guru di BS banyak yang lolos. Tapi hasilnya juga tidak mencapai target itu,” kata Rispin.

Ketika ditanya penyebab utama minimnya kelulusan PPG bagi guru di BS. Dirinya mengaku hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya kesiapan peserta, kemampuan akademik peserta hingga kapasitas peserta sebagai tenaga pengajar yang handal dan memenuhi syarat sertifikasi yang ditentukan pusat.

“Alasannya pasti peserta lebih tahu, karena mereka yang ikut seleksi. Tapi paling besar itu karena faktor kurang siap. Sehingga, saat seleksi berlangsung nilai yang dicapai peserta masih minim dan menyebabkan tidak lulus,” sambung Rispin.

Untuk itu, dirinya berharap kedepan guru di BS baik PNS ataupun honorer yang sudah cukup syarat untuk ikut PPG, Agara memaksimalkan kesempatan tersebut. Selain nanti bermanfaat untuk kemajuan lembaga pendidikan dan peserta didik. Tingginya lulusan PPG juga akan berpengaruh bagi kesejahteraan guru itu sendiri.

“Kalau sudah sertifikasi kan membantu guru itu sendiri. Di situ ada tunjangan dan juga ada peluang untuk meniti karier lebih baik,” demikian Rispin. (rzn)

Sumber: