Irigasi Rusak, Puluhan Hektar Sawah Terancam Kekeringan
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN – Petani ataran sawah Talang Atung mengeluhkan kondisi irigasi di area sawah mereka yang rusak parah. Ataran itu sendiri berada di Dusun Padang Lakaran, Desa Pasar Pino, Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan (BS).
Bahkan, bangunan sepanjang 120 meter yang terakhir kali dibangun tahun 2012 itu sudah tidak bisa mengalirkan air secara merata ke seluruh lahan sawah petani. Akibatnya, 90 hektar lahan persawahan milik petani terancam kekeringan.
“Banyak dinding siring irigasi sudah pecah dan retak. Sehingga, air dari hulu banyak yang terbuang dan tidak mengalir sempurna di bagiar hilir sawah,” ujar Tunggu (50) petani setempat.
Selama kerusakan irigasi, Tunggu mengaku para petani hanya memperbaiki saluran irigasi dengan bahan dan alat seadanya. Hal ini agar kegiatan bercocok tanam padi tetap berlanjut dan para petani tidak merugi.
“Kadang lubang dan retakan dinding irigasi kami tutup pakai bambu dan papan. Tapi upaya itu tidak bertahan lama, paling sampai dua bulan sudah rusak lagi,” keluh Tunggu.
Senada dikatakan Suryadi (52), petani lainnya. Bahwa kerusakan saluran irigasi juga berdampak pada penurunan produksi hasil panen padi. Selama ini per pancang lahan sawah bisa menghasilkan 10 karung gabah padi, saat ini hanya bisa bertahan di angka empat hingga lima karung.
“Kan air adalah sumber utama pertumbuhan tanaman padi. Selama ini tanah sawah banyak kering dan daun padi menguning. Alhasil, gabah yang dihasilkanpun sangat sedikit,” katanya.
Sementara untuk mencari sumber air alternatif dengan melakukan penyiraman manual, Suryadi mengaku pihaknya belum mampu melakukan hal tersebut. Karena, biaya operasional penyiraman manual sangat tinggi.
“Jangankan mau beli mesin penyiran, beli pupuk saja kami kesulitan. Karena harganya mahal dan stoknya kadang kosong. Harapan kami, pemerintah daerah dapat merespon kondisi ini,” pungkasnya. (rzn)
Sumber: