Lapos Kunjungi Graha Pena Rasel: Bersama Bertahan di Tengah Pandemi

Lapos Kunjungi Graha Pena Rasel: Bersama Bertahan di Tengah Pandemi

Koran Harian Lahat Pos (Lapos) dan Harian Radar Selatan yang bersama berada dalam Wahana Semesta Media (WSM) Group, terus bersama mencari cara untuk bertahan dan eksis di tengah terpaan Pandemi Covid-19. Koran yang sama-sama lahir di 2008 ini berharap dapat bersama bangkit dan bertumbuh meski gempuran media berbasis daring (dalam jaringan/online) menjadi tantangan untuk mencapai eksistensi.

Laporan: REZAN OKTO WESA

MEDIA MASSA khususnya cetak (baca; Koran) seperti berada di tengah terpaan badai yang dapat sewaktu-waktu mengempaskan perahu perusahaan. Pandemi Covid-19 yang membuat harga bahan baku kertas meningkat, ditambah sulitnya mencari mitra untuk mengembangkan bisnis koran di tengah himpitan keterpurukan ekonomi pandemi.

Hal inilah yang diupayakan Harian Lapos dengan mencoba bersinergi terkait program koran agar bersama dapat bangkit. Bagaimana memanfaatkan keunggulan fisik dalam mengatasi keangkuhan teknologi yang kian pesat menjangkau.

General Manager (GM) Lapos, Arif Hidayat, menyebut kebersamaan dalam perusahaan yang terbina dalam kekeluargaan Rasel, menjadikan harian terbesar di Semaku (baca: Seluma, Manna/BS, Kaur) ini tetap bertahan meski digempur gencar oleh berbagai pihak. “Para Karyawan Rasel menjadikan Graha Pena ini sebagai rumah kedua mereka. Ini yang dari dulu terus berusaha ditiru oleh koran-koran lain,” ungkap Arif yang sebenarnya juga mantan Karyawan Rasel sebelum bertualang ke provinsi seberang.

Membawa sepuluh krunya, Arif meminta rekan-rekannya di Lapos untuk berdiskusi bersama Tim Rasel, dalam memecahkan tantangan yang pasti akan dihadapi ke depan. “Mungkin dulu meski dalam satu grup, antar koran terjadi persaingan. Tapi kini koran harus bersama, bersama bangkit, bersama berkembang, bersama mencari solusi menghadapi tantangan,” ungkap Arif.

Kedatangan Kru Lapos inipun disambut baik GM Rasel, Sahri Senadi. Dia mengaku Lapos bukan datang untuk belajar, tapi hadir untuk bersama memecahkan setiap rintangan yang akan terus datang ke depan. “Terima kasih tim Lapos sudah berkunjung ke tempat kami. Beginilah suasana di Rasel dan kami siap untuk bersinergi lebih kuat bersama Lapos,” ujarnya.

Terhitung tiga jam lebih suasana keakraban dan bertukar ilmu di Rasel berlangsung. Setelah itu, Tim Lapos izin bertolak untuk pamit sambil mengisyaratkan harapan Rasel juga dapat berkunjung ke Lapos.

Lalu solusi apa yang direncanakan kedua Koran ini untuk menghadapi masalah ke depan? Biarlah hal ini menjadi perbincangan dalam tim Rasel dan Lapos yang tak terungkap ke publik. Intinya, Koran harus bertahan, Koran memiliki sisi tersendiri tuk hadir di tengah masyarakat. Koran tetap menjadi media mainstream yang akan terus ada di Lahat Sumsel dan Semaku Bengkulu. (**)

Sumber: