Dugaan Korupsi di Bawaslu Kaur Semakin Terang ??
RASELNEWS.COM, KAUR - Penyidik Kejaksaan Negeri Kaur terus mengupas dana hibah yang dilontarkan Pemkab Kaur kepada Bawaslu Kaur untuk Pilleg dan Pilpres 2018-2019. Penyidik mengindikasi sejumlah dugaan kegiatan fiktif maupun pengelembungan anggaran oleh jajaran Bawaslu hingga Panwascam.
Selain Kejari, penyelidikan juga sedang dilakukan oleh Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satreskrim Polres Kaur dalam tahun anggaran berbeda. Belum lama ini penyidik Kejari Kaur memanggil sejumlah saksi berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh Panwascam di beberapa kecamatan.
“Pemeriksaan sedang berjalan, kami meminta keterangan dari para pihak guna proses penyelidikan di bidang tindak pidana khusus,” ujar Kajari Kaur Nurhadi Puspandoyo, MH melalui Kasi Intel Carles Aprianto, MH.
Beberapa saksi yang dimintai keterangan antaranya Panwascam, Bendahara Bawaslu hingga sejumlah pihak terkait lainnya. Mengenai indikasi kerugian negara, Kasi Intel menyebut belum bisa disimpulkan.
Pihak penyidik masih melakukan pengecekan hasil pemeriksaan, ada beberapa item diduga yang pembelanjaannya tidak sesuai spesifikasi dan indikasi pengelembungan anggaran. “Secepatnya akan kami ekspos besaran dana dan indikasi kerugiannya setelah pemeriksaan," ungkap Kasi Intel.
Sebelumnya, penyidik Tipikor Satreskrim Polres Kaur juga melidik dana hibah untuk Bawaslu pada pelaksanaan Pilkada Kaur 2020. Kapolres Kaur AKBP Dwi Agung Setyono, SIK, MH, disampaikan Kasat Reskrim Iptu Indro Witayuda Prawira, STK, SIK menegaskan dalam penyidikan dugaan korupsi dana hibah Pilkada Rp 7,9 miliar itu, sejumlah pihak sudah dimintai keterangan. Di antaranya bendahara Panwascam dan kepala Sekretariat Panwascam.
"Prosesnya masih berjalan. Saat ini masih kita lidik, ada indikasi dugaan korupsi dalam pengadaan beberapa item kegiatan, anggota masih bekerja,” tegasnya. dugaan itu tercium saat tim melakukan pemeriksaan beberapa item kegiatan yang semestinya dikerjakan oleh Panwascam, malah diduga oleh oknum tertentu sehingga Panwascam hanya menerima barang.
Belum lama ini pihaknya juga sudah meminta keterangan dari sejumlah penyedia barang dan jasa mulai dari mebeler dan barang lainnya. "Indikasi kerugiannya masih kita hitung,” demikian Kasat Reskrim. (jul)
Sumber: