Desa Cinto Mandi Langganan Banjir

Desa Cinto Mandi Langganan Banjir

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Warga Desa Cinto Mandi Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), mengeluhkan kondisi desa mereka yang menjadi langganan banjir ketika hujan deras turun.

Hal ini menyulitkan warga untuk beraktivitas. Tak jarang juga timbul kerugian lantaran perabot rumah tangga rusak akibat terendam air. Kondisi ini sudah terjadi sejak lama. Penyebab utamanya adalah dua unit saluran pembuangan air dari pemukiman menuju sungai Air Selalu rusak parah dan mampet akibat tertimbun material tanah.

Rahmat (35) warga setempat menjelaskan, kondisi itu sudah berlangsung lama, bahkan lebih dari 10 tahun terakhir. Akibatnya, air hujan tidak bisa dialirkan ke badan sungai ataupun lembah di sekitar desa sehingga menggenangi pemukiman. “Kalau hujan deras, sudah pasti wilayah kami kebanjiran. Situasi ini terus berulang dan menyulitkan kami,” ujarnya.

Menurut Rahmat, ada dua titik saluran pembuangan air yang berada di desanya itu. Pertama berada di perbatasan dengan Desa Telaga Dalam. Kemudian berada di hilir Desa Cinto Mandi, dekat dengan jembatan Air Selali.

“Selain saluran pembuangan rusak, beberapa siring pasang juga sudah tertutup tanah. Makanya, air selalu tertahan di pemukiman. Dampak lebih besarnya lagi, jalan pemukiman berlumpur dan susah dilewati,” jelasnya.

Terpisah, Kades Cinto Mandi, Sekaman membenarkan hal itu. Pihaknya segera mengambil kebijakan untuk mendapatkan solusi mengatasi banjir rutin tersebut. Jika terus berulang, ia khawatir kedepan rumah warganya bisa tenggelam.

“Secara topografi tanah, memang desa kami terletak di dekat bibir sungai. Namun demikian, lokasinya cukup tinggi dan masih aman dari longsor. Kejadian banjir ini, umumnya karena serapan tanah yang minim sekaligus tidak lancarnya saluran pembuangan air,” ujarnya.

Pihaknya juga telah mengusulkan bantuan pembangunan siring pasang dan saluran pembuangan ke Pemkab BS dan Kemendes-PDTT. Harapannya, usulan itu dapat terealisasi dan bisa mengatasi banjir di kemudian hari. “Dari desa juga kami upayakan, melalui anggaran yang tersedia,” demikian Sekaman. (rzn)

Sumber: