Suplai Banyak Tapi Minyak Goreng Langka, Kemana Jatah BS?
RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Penyebab kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS) masih menjadi misteri. Suplai minyak goreng normal seperti biasa. Namun stok di pasaran justru menyusut. Hampir di setiap toko, ritel modern, dan pasar kosong.
“Kami juga bingung kenapa minyak goreng langka. Padahal pemberitahuan dari Dinas Perdagangan provinsi, suplai minyak goreng dari tiga agen ke Bengkulu Selatan rutin, dan stoknya sama seperti biasanya,” kata Kepala Dinas Perindagkop-UM BS, Ferry Kusnadi, SE.
Ferry mengaku akan melakukan penelusuran di lapangan untuk mengetahui penyebab minyak goreng langka. “Kami akan turun ke lapangan untuk melakukan pengawasan minyak goreng. Apa yang menyebabkan minyak goreng ini langka, padahal suplai dari agen selalu lancar,” ujar Ferry.
Informasi dari agen bahwa suplai minyak goreng selalu lancar namun stok di pasaran langka menguatkan adanya indikasi permainan oknum. Ada indikasi minyak goreng subsidi sengaja ditimbun untuk dijual dengan harga lebih tinggi. Hal itu bertujuan mendapat keuntungan berlipat.
Kapolres BS, AKBP Juda T Tampubolon, SH, SIK, MH menegaskan siap turun tangan menindak pelaku yang bermain dibalik program minyak goreng subsidi. “Kami akan selidiki di lapangan. Kalau ada penimbunan, akan kami tindak tegas,” ujar Kapolres.
Rp 23 Ribu Perliter
Sementara itu, Tim Gabungan Pemkab Kaur yang melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Inpres Bintuhan menemukan harga minyak goring Rp 23 ribu per liter. "Modal kami beli Rp 22 ribu perliter, makanya kami jual Rp 23 ribu perliter," kata Nusriwan Hasan (45) penjual sembako di Pasar Inpres Kota Bintuhan.
Sidak yang dipimpin Asisten II Setda Kaur, Arsal Adelin M.Pd, Kabag Ekonomi Setda Kaur, Kabid Perdagangan Diskop UKM Prindag Kaur, Kecamatan Kaur Selatan, Satpol PP Linmas dan Damkar. Tim mendatangi sejumlah penjual di Pasar Inpres serta mengunjungi gudang Indomarco di Desa Tanjung Besar Kecamatan Kaur Selatan. Para penjual retail sembako hingga Alfamart dan Indomaret.
"Hasilnya sejumlah lokasi yang kami kunjungi terjadi kelangkaan minyak goreng. Mereka mengaku sudah berapa minggu ini tak dikirim pasokan," ujar Arsal.
Kabid Perdagangan Diskop UKM Prindag menambahkan, terkait dengan kondisi ini pihaknya sudah berkomunikasi dengan distributor di Bengkulu untuk dapat mengupayakan menambahan kuota di Kabupaten Kaur. Selain itu juga menghubungi pihak Bulog yang juga memiliki produk minyak goreng agar dapat di kirim ke Kabupaten Kaur untuk mengatasi kelangkaan.
"Mudah-mudahan ada solusinya dan pihak distributor dapat mengirimkan stok secepatnya ke Kabupaten Kaur," imbuhnya. Dijelaskannya hasil pengecekan di Pasar Inpres penjual mengaku minyak goreng merek fortune sebelum diberlakukan minyak goreng murah sempat ditarik.
Namun kemudian lantaran tak dapat subsidi harga sehingga kembali dikirim ke pasaran dengan harga sedikit berbeda. "Tadi juga ada temuan kita di Indomaret Kepala Pasar menjual minyak goreng Rp 35 ribu per liter," tutupnya. (yoh/jul)
Sumber: