Pupuk Subsidi Langka, Diduga Ada Keterlibatan Oknum

Pupuk Subsidi Langka, Diduga Ada Keterlibatan Oknum

RASELNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Sejak beberapa bulan terakhir keberadaan pupuk bersubsidi di BS mengalami kelangkaan. Kelangkaan ini dipengaruhi banyak faktor, termasuk dugaan adanya keterlibatan oknum. Hal ini tentunya membuat para petani yang selama ini menggunakan pupuk siubsidi mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan pupuk untuk produktivitas pertanian. Bahkan tidak sedikit para petani yang terancam gagal panen lantaran tidak mendapatkan pupuk. "Kelangkaan pupuk bersubsidi ini bukan tanpa sebab. Kelangkaan pupuk bersubsidi ini disebabkan oleh beberapa faktor. Antaranya tidak terpenuhinya kuota yang dibutuhkan oleh para petani. Kemudian diduga kuat adanya indikasi permainan oknum yang memonopoli kios pupuk dengan distributor," beber Bupati BS Gusnan Mulyadi. Diakui Gusnan, kelangkaan pupuk bersubsidi memang terjadi. Berdasarkan laporan dari berbagai pihak, sambung Buapati, diduga kuat pupuk subsidi ini dipermainkan oleh oknum distributor dan monopoli pasar. Bahkan ada pula yang diperuntukkan di luar usulan petani. "Untuk kouta pupuk subsidi dari pemerintah tahun ini hanya 40 persen dari kebutuhan. Untuk itu, para petani harus pandai-pandai memanfaatkan bahan pupuk yang ada. Mulai dari pemanfaatan kotoran ternak dan sebagainya yang bisa digunakan untuk pupuk tanaman," ujar Gusnan. Terkait adanya indikasi permainan pupuk bersubsidi, Bupati menegaskan tim pengawas pupuk harus segera melakukan pengawasan ketat. Jika memang ditemukan dan terbukti ada permainan oknum yang tidak bertanggung jawab, segera laporkan ke pihak hukum untuk diproses. "Terbukti adanya permainan, maka harus ditindak tegas sesuai prosedur hukum. Jangan pernah bermain-main dengan pupuk bersubsidi. Sebab jika sampai ketahuan, akan ditindak tegas," ancam Gusnan. Bupati mengaku ke depan Pemkab BS bekerja sama dengan PT. Pusri untuk mengatasi kelangkaan pupuk melalui program Makmur. Kerena itu petani diharapkan tidak semata-mata bergantung dengan kebutuhan pupuk subsidi dalam mengola lahan mereka. “Pemkab BS tetap berupaya, termasuk dengan program Makmur. Diharapkan bisa mengatasi kelangkaan pupuk dan kebutuhan petani,” tuntasnya. (one)

Sumber: